KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi
Rabbil’alamin, saya
panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, sehingga dengan berkat dan karuniaNya
saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa pula kami kirimkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menujun zaman yang
terang benderang .
Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada ibu Ilmi
Harun, S.Pt. M.Si yang telah memberi kami tugas
untuk membuat makalah ini. Dan kami juga berterima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu saya.
Saya berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi saya
dan kita semua. Makalah ini berisikan tentang Pertumbuhan Jaringan dan Biosintesis Susu.
Saya
menyadari sepenuhnya banyak kekurangan dan keterbatasan, meskipun telah di
sertai dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan yang telah kami
miliki. Oleh karna itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat di
harapkan untuk perbaikan makalah yang akan datang. Dengan ini saya berharap semoga makalah
ini semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbil’alamin
Samata, 12 Desember 2018
Faikatushalihat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan
ditandai dan dihitung dari jumlah DNA karena DNA dan RNA ini sangat menentukan
sintesa protein, sejalan dengan bertambahnya sel. Tidak saja perubahan ukuran dan volume
tubuh tapi ditandai terjadinya metabolisme.
kenaikan massa sebagai hasil dari sintesa dari bahan yang ada dalam
tubuhnya. Pertumbuhan dan perkembangan
sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan
hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan
sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan
mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen
pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
Dalam
peternakan, pertumbuhan dapat ditujukan kepada sel, organ, individual atau
populasi suatu ternak. Sel merupakan unit
organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologi. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sedangkan jaringan adalah kumpulan dari beberapa sekelompok sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama. Dalam tubuh manusia terdapat atau dibagi dalam beberapa kelompok yaitu
jaringan pengikat, jaringan otot, jaringan epitel dan jaringan tulang.
Jaringan
adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi
yang sama membentuk organ.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui pertumbuhan jaringan pada hewan
ternak?
2. Bagaimana mengetahui biosintetis susu pada hewan ternak?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pertumbuhan jaringan pada hewan ternak.
2. Untuk mengetahui biosintesis susu pada hewan ternak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pertumbuhan Jaringan
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik
volume, bobot dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat
kembali ke asal). Sedangkan perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel
menuju keadaan yang lebih dewasa (Hendarsono, 1981).
Pertumbuhan
adalah perubahan ukuran yang meliputi perubahan
berat hidup, bentuk, dimensi linear dan komposisi tubuh, termasuk perubahan
komponen-komponen tubuh seperti otot lemak, tulang dan organ serta
komponen-komponen kimia, terutama air, lemak protein dan abu pada karkas.
1. Fisiologi pertumbuhan
Menurut Diah (2007), pertumbuhan jaringan hewan
berbeda-beda antara satu spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada
dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut:
a.
Pertambahan sel
Setelah
terjadi fertilisasi sel gamet jantan dan sel gamet betina maka terbentuklah
zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini
berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut
morula dan berkembang menjadi blastula.
b.
Morfogenesis
Blastula terus
mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu
proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
c.
Diferensiasi
Blastula
membelah membentuk glastula. Dari glastula membentuk embrio. Sel-sel embrio
berkembang terus membentuk jaringan, organ dan sistem organ yang membentuk
struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa.
d.
Pertumbuhan
jaringan
Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk
hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Akibat
pertumbuhan dan perkembangan ini maka terjadi perubahan bentuk atau konformasi
tubuh termasuk perubahan struktur tubuh, perubahan kemampuan dan komposisi.
Ada tiga proses
utama pertumbuhan, yaitu :
1) Proses
dasar pertumbuhan selular yang meliputi hiperplasia yaitu perbanyakan sel atau
produksi sel-sel baru, hipertrofi, yaitu pembesaran sel dan akresi atau
pertambahan material struktural nonselular (nonprotoplasmik);
2) Diferensiasi
sel-sel induk di dalam embrio menjadi ectoderm, mesoderm dan endoderm;
3) Kontrol
pertumbuhan dan diferensiasi yang melibatkan banyak proses.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi fisiplogi pertumbuhan
jaringan
Pertumbuhan
jaringan merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal.
Dan mempengaruhi pertumbuhan jaringan menurut Anisa (2012) antara lain yaitu:
a.
Genotipe ternak
Gen adalah
faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen
berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga pertumbuhannya,
walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhinya.
b.
Konsumsi pakan
Nutrisi pakan berperan penting dalam pertumbuhan ternak.
Fungsi nutrisi adalah sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Nutrisi bagi
sebagian besar ternak dapat berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral. konsumsi protein dan energi yang lebih
tinggi akan menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih cepat.
c.
Ukuran tubuh
Bangsa
ternak yang besar akan lahir lebih berat , tumbuh lebih cepat dan lebih berat
pada saat mencapai kedewasaan dari pada bangsa ternak yang kecil.
d.
Jenis kelamin
Dibanding ternak betina,
ternak jantan biasanya tumbuh lebih cepat, dan pada umur yang sama lebih berat.
e.
Lingkungan
Faktor
lingkungan merupakan faktor eksternal. Faktor lingkungan berperan mempengaruhi
pertumbuhan terutama adalah suhu, udara, cahaya dan kelembapan.
3.
Biosintesis tulang
Biosintesis merupakan pembentukan molekul alami yang terjadi di dalam sel dari molekul lain yang kurang
rumit strukturnya, melalui reaksi endeorganik. Biosintesis
kolagen pada tulang dimulai dengan transkripsi gen di dalam nukleus ke agregasi
heterotrimers kolagen menjadi fibril besar.
Tahapan biosintesis tulang:
a.
Transkripsi dan
translasi
Pengaturan kegiatan
transkripsi dari kolagen sangat bergantung pada tipe sel, tetapi mungkin juga
dikendalikan oleh berbagai faktor pertumbuhan dan sitokin. Jadi, formasi tulang
dirangsang oleh anggota dari TGF-β-superfamily
dan juga faktor pertumbuhan seperti insulin. Di jaringan lain, faktor
pertumbuhan fibroblast dan banyak agen lainnya. Ribosom terikat mRNA
diterjemahkan ke dalam molekul pre-prokolagen yang menonjol ke dalam lumen
retikulum endoplasmatic kasar dengan bantuan pengenalan sinyal domain yang
sesuai reseptor.
b.
Modifikasi
post-translasi dari kolagen
Setelah
penghapusan sinyal peptida oleh sinyal peptidase, molekul pro-kolagen mengalami
beberapa langkah modifikasi pasca-translasi. Hidroksilasi prolin dan residu
lisin dikatalisis oleh prolyl 3-hydroxylase, prolyl 4-hydroxylase, dan lysyl
hydroxylase. Ketiga enzim tersebut membutuhkan ion-ion besi, 2-oksoglutarat,
oksigen molekuler, dan askorbat sebagai kofaktor. Dalam pembentukan fibril
kolagen, sekitar 50% dari residu prolin mengandung hydroxylgroup.
c.
Sekresi kolagen
Setelah
pemrosesan dan perakitan procollagen, molekul triple-heliks dikemas dalam
kompartemen Golgi ke dalam vesikula sekretorik dan dilepaskan ke dalam ruang
ekstraseluler. Setelah sekresi, trimester pro-kolagen diproses tergantung pada
jenis kolagen.
d.
Proses dan modifikasi
ekstaselular
Pengaturan
molekuler menjadi fibril distabilkan oleh pembentukan ikatan silang kovalen
yang akhirnya berkontribusi pada ketahanan mekanik fibril kolagen. Keadaan
hidroksilasi telopeptida residu lisin sangat penting dalam mendefinisikan
kolagen cross-link. Hidroksilasi lisin dalam telopeptida dikatalisis
oleh sistem enzim yang berbeda dari lysyl hydroxylase yang bertanggung jawab
atas residu heliks. Enzim
lysyl oxidase catalyzes tembaga mengkatalisis pembentukan aldehid dari lisin
dan hidroksisin residu di telopeptida. Selanjutnya reaksi menghasilkan formasi
intermediet cross-links. Aldehida telopeptida yang berasal dari lisin
berinteraksi dengan residu lisin dari molekul yang berdekatan untuk membentuk
link silang Schiff (aldimin), sedangkan adanya telopeptide yang berasal dari
hydroxylysine aldehida memungkinkan untuk membentuk obligasi ketoimin lebih
stabil.
4.
Biosintesis daging
Tahap-tahap biosintesis daging itu ada 5, yaitu:
a.
Aktivitas asam
amino
b.
Inisiasi, tahap
inisiasi terjadi jika adanya 3 komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari poliprptida dan dua sub unit ribosom. Ketika mRNAmasuk
ke ribosom, ribosom membaca kodon masuk hingga selesai seluruhnya.
c.
Elongasi
Pada
tahap ini, ribosom terus bergeser agar mRNAlebih masuk guna membaca kodon II.
Misalnya kodon II UCA yang diterjemahkan berarti AGU.
d.
Terminasi
Tahap
akhir adalah terminasi. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon
stop mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan
translasi.
5.
Biosintesis
jaringan adiposa
a.
Konversi piruvat
menjadi asetil-CoA. Asetil-CoA adalah molekul yang digunakan untuk membawa atom
karbon ke dalam mitokondria sel. Ini adalah bagian penting dari respirasi
selular. Dalam proses sebaliknya, asetil-CoA mengangkut atom karbon kembali
keluar dari mitokondria.
b.
Pembentukan asam lemak
dengan rantai lurus selama biosintesis asam lemak mirip dengan yang dihasilkan
oksidasi selama siklus asam sitrat. Molekul berjalan melalui proses empat tahap
kondensasi, reduksi, dehidrasi dan degradasi. Setiap selesai siklus menambahkan
dua atom karbon ke molekul. Proses ini diulang terus menerus sampai molekul
menjadi asam palmitat 16-karbon. Setiap tahap proses ini dilakukan oleh enzim
yang disebut sintase Asam Lemak (Lipid sintase).
B.
Biosintesis Susu
Susu
yang dihasilkan oleh ternak perah dengan nilai gizi yang tinggi dengan
kandungan zat gizi yang lengkap dan seimbang. Sekresi susu dengan kuantitas dan
kualitas tinggi merupakan tujuan utama dari pemeliharaan ternak perah. Susu
disekresikan disimpan di dalam dan dikeluarkan oleh ambing atau mamary gland dari
sapi perah atau mamalia lainnya (Waluyo, 1993).
proses sintesis air
susu oleh sel-sel epithel “Glandula
lactifera” dan proses mengalirnya air susu dari
sitoplasma ke lumen alveoli serta pencurahan air susu dari alveoli ke
sisterna/sinus ke luar.
1. Komponen dan bahan penyusun susu
a.
Air, merupakan
komponen terbesar pada susu. Air merupakan tempat terdisprsinya
komponen-komponen susu yang lain. Komponen-komponen yang terdispersi secara
molokuler adalah laktosa, garam-garam mineral dan beberapa vitamin. Protein-protein
kasein, laktosa globulin dan albumin terdispersi secara kolonial sedangkan
lemak merupakan emulsi.
b.
Lemak, diperkirakan
tiap tetes susu mengandung seratus juta globula minyak. Lemak tersusun dari
trigliserida yang merupakan gabungan gliserol dan asam-asam lemak. Lemak susu
tersusun atas asam butirat, asam karporat, asam laurat, asam miristat, asam
stearat dan asam oleat.
c.
Laktosa,
karbohidrat utama dalam susu, merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa
dan galaktosa. Laktosa terdapat dalam fase larutan yang sesungguhnya pada susu,
sehingga mudah diasimilisasikan sebagai makanan dengan proses hidrolisa menjadi
glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase.
d.
Protein, terdiri
atas kasein, laktalbumin dan laktoglobulin. Kasein memberi warna putih pada
susu dan jumlah kasein dalam susu kira-kira 3%.
e.
Mineral, pada susu
sekitar 0,7. Apanila diteliti lebih lanjut akan diketahui bahwa mineral
tersebut merupakan suatu campuran yang komplek yang terdiri dari sejumlah
elemen-elemen logam.
f.
Vitamin, susu
merupakan sumber vitamin yang larut dalam air dan larut dalam minyak dengan
cukup baik. Sebagai vitamin C dapat rusak akibat pasteurisasi.
2. Biosintesis komponen susu
a.
Sintesa protein air susu
1)
Tiga sumber utama bahan
pembentuk protein susu yang berasal dari darah, yaitu : peptida-peptida, plasma
protein dan asam-asam amino yang bebas.
2)
Disintesa dalam
kelenjar susu: kasein, beta laktoglobulin dan alpha laktalbumin merupakan 90-95
persen dari protein air susu.
b.
Sintesa lemak air susu
Bahan-bahan
utama pembentuk lemak-lemak susu : glukosa, asetat, keton hidroksibutirat dan
trigliserida.
c.
Sintesa laktosa
Glukosa
merupakan bahan pembentuk utama laktosa (85% dari atom karbon dalam laktosa
berasal dari glukosa)
d.
Calcium dan phosphors
1)
Calsium dalam air susu
berasal dari calcium darah, yang berasal dari makanan dan jaringan tulang.
2)
Penambahan kandungan ca
air susu dengan menambah ca makanan sangatlah lambat .
3)
Ca akan muncul dalam
air susu setelah beberapa jam sesudah pemberian makanan.
3.
Faktor yang mempengaruhi
produksi susu
a.
Interna :
1)
Bangsa
2)
Hereditas
3)
Umur induk
4)
Kondisi hewan
5)
Ukuran induk
b.
Nutrisi
c.
Managerial
1)
Jumlah pemerahan
2)
Interval pemerahan
3)
Lama masa kering
4)
Efisiensi reproduksi
d.
Status reproduksi
1)
calving interval
2)
days open
3)
days in milk at first breeding
4)
service per conception
5)
service per cow
6)
age at first calving
7)
average days in milk
8)
percentage in milk
e.
Kondisi iklim
1)
Langsung
a)
suhu udara
b)
kelembaban udara
c)
radiasi matahari
d)
intensitas matahari
e)
curah hujan
2)
Tidak langsung
a)
kualitas pakan
b)
kesinambungan
4.
Sekresi vitamin dan
mineral
a.
Mineral
Mineral
dalam susu ditemukan dalam bentuk garam tak terlarut. Mineral yang relatif
banyak ditemukan dalam susu yaitu Ca, Mg, Na, Ion fosfat, Cl, citrat.
Bila pakan
yang diberikan mengandung mineral yang rendah, maka pada saat atau batas
tertentu maka mineral akan dimobilisasikan dari jaringan tubuh sehingga
kekurangan mineral dari dalam susu akan ditanggulangi untuk waktu tertentu.
Kandungan mineral tertentu pada susu
tergantung persediaan mineral dari dalam tubuh hewan. Batas normal mineral dari
dalam tubuh 0,8-0,9%, mineral penting adalah Ca dan fosfor.
b.
Vitamin
Susu dan
produk bahan olahannya banyak mengandung vitamin, seperti vitamin A, B1, B12,
B6 dan asam pantotenat. Akan tetapi susu tidak diharapkan mengandung vitamin C.
Kandungan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) sangat dipengaruhi oleh
pakan.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari makalah ini adalah Pertumbuhan adalah suatu proses
pertambahan ukuran, baik volume, bobot
dan jumlah sel yang bersifat irreversible. Pertumbuhan adalah
perubahan ukuran yang meliputi perubahan berat hidup, bentuk, dimensi linear
dan komposisi tubuh, termasuk perubahan komponen-komponen tubuh seperti otot
lemak, tulang dan organ serta komponen-komponen kimia, terutama air, lemak
protein dan abu pada karkas.
Susu
yang dihasilkan oleh ternak perah dengan nilai gizi yang tinggi dengan
kandungan zat gizi yang lengkap dan seimbang. Sekresi susu dengan kuantitas dan
kualitas tinggi merupakan tujuan utama dari pemeliharaan ternak perah. Susu
disekresikan disimpan di dalam dan dikeluarkan oleh ambing atau mamary gland
dari sapi perah atau mamalia lainnya. Proses
sintesis air susu oleh sel-sel epithel dan proses mengalirnya air susu dari
sitoplasma ke lumen alveoli serta pencurahan air susu dari alveoli ke
sisterna/sinus ke luar.
B.
Saran
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hendarsono. 1981. Diktat Biologi II Jaringan Hewan. UNEJ.
Jember
Diah. 2007. Biologi Umum. Angkasa. Bandung
Waluyo. 1993. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga.
Jakarta
Anisa. 2012. Suka Biologi. Mata Elang Media. Jakarta
Wijakso. 2010. Biologi Modern Biologi Sel. University
Press. Jember
Makalah biokimia nutrisi ternak (pertumbuhan jaringan dan biosintesis susu)
Reviewed by Faikatushalihat
on
July 15, 2020
Rating:
No comments: