Laporan praktikum teknologi hasil ternak (telur)


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak, produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap yang bernilai gizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti protein dengan asam amino yang lengkap, lemak, vitamin, mineral serta memiliki daya cerna yang tinggi.
Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi yang tinggi, hal ini ditandai dengan rendahnya zat yang tidak dapat diserap setelah telur dikonsumsi. Akan tetapi disamping bernilai gizi tinggi, telur juga mempunyai sifat yang kualitasnya mudah rusak. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu tindakan atau usaha-usaha bidang teknologi kualitas dan penanganan pasca produksi telur. Tindakan ini penting agar produksi telur yang dicapai dengan segala usaha ini dapat sampai ke konsumen dengan kualitas yang masih tetap baik (Rianto, 2011).
Kualitas telur merupakan faktor yang terpenting dalam pemasaran karena berkaitan erat dengan selera konsumen, baik kualitas telur utuh yang segar maupun telur awetan atau olahan. Pada telur utuh segar yang perlu diperhatikan kualitas eksternalnya yaitu ukuran telur, bentuk oval, warna kerabang, tekstur kerabang halus, tidak ada kelainan-kelainan dan bersih dari kotoran kandang (Hamid, 2010).
Secara umum telur ayam dan telur itik merupakan telur yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung gizi yang melimpah, telur sangat bagus dikonsumsi oleh anak–anak dalam masa pertumbuhan. Telur biasanya dimanfaatkan sebagai telur konsumsi dan sebagai bahan pada industri pengolahan pangan. Sebagai telur konsumsi, zat gizi di dalam telur tersebut perlu diperhatikan (Susanti, 2010).
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha  pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan lain-lain. Telur yang diasinkan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa mengalami proses  perusakan. Dengan pengasinan, rasa amis telur akan berkurang tidak berbau busuk dan rasanya enak (Amiruddin, 2011).
Berdasarkan uraian di atas yang melatar belakangi dilakukannya praktikum ini yaitu untuk menentukan kualitas eksternal dan intenal pada telur
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini yaitu:
1.      Bagaimana cara mengetahui jenis-jenis alat yang digunakan untuk menganalisa kualitas telur secara  eksterior dan interior?
2.      Bagaimana mengetahui teknik dalam pengujian kualitas secara eksterior dan interior?
C.      Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum yaitu:
1.      Untuk mengetahui jenis-jenis alat yang digunakan untuk menganalisa kualitas telur secara  eksterior dan interior.
2.      Untuk mengetahui teknik dalam pengujian kualitas secara eksterior dan interior.
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Telur
Telur segar adalah telur yang baru dikeluarkan dari induknya,  mempunyai ruang udara relatif kecil dan tidak mengalami perubahan isi di dalamnya. Banyak sekali jenis hewan yang dapat menghasilkan telur. Dari berbagai jenis telur yang dihasilkan oleh beberapa unggas, hanya beberapa yang bisa diperdagangkan dan dikonsumsi manusia yaitu telur ayam, bebek, puyuh dan itik. Yang paling popular adalah telur ayam sehingga dalam kehidupan sehari-hari istilah telur diasosiasikan dengan telur ayam (Repandi, 2013).
Telur merupakan bahan pangan dengan struktur fisik ynag khas. Telur tersusun dari kulit, kantong udara dan isi yang terdiri dari putih dan kuning telur. Kerabang telur merupakan bagian terluar yang membungkus isi telur dan berfungsi mengurangi kerusakan fisik maupun biologis, serta dilengkapi dengan pori-pori kulit yang berguna untuk pertukaran gas dari dalam dan luar kulit telur, tebal kerabang telur berkisar antara 0,33-0,35 mm. Tipisnya kulit telur dipengaruhi faktor yakni umur type ayam, zat-zat makanan, peristiwa faal dari organ tubuh, stres dan komponen lapisan kulit telur. Kulit yang tipis relatif berpori lebih banyak dan besar, sehingga mempercepat turunnya kualitas telur akibat penguapan dan pembusukan lebih cepat Sedangkan kualitas internalnya bila diteropong, ruang udaranya relative kecil, tidak mengalami perubahan isi di dalamnya dan posisi kuning telur berada di tengah. Apabila dilakukan pemeriksaan dengan memecah kerabang telur, maka didapatkan nilai indeks putih dan kuing telur tinggi serta putih telurnya kental dan jernih dengan nilai HU> 70. Penurunan kualitas telur antara lain disebabkan masuknya mikroba-mikroba perusak ke dalam isi telur melalui pori-pori kerabang telur, menguapnya air dan gas karena pengaruh suhu lingkungan. Ruang penyimpan yang lembab akan menyebabkan kerabang berjamur (Syarif, 2011).
Putih telur terdiri 40% berupa bahan pada yang terdiri dari 4 lapisan yaitu lapisan putih telur tipis, lapisan tebal, lapisan tipis bagian dalam. Kekentalan putih telur yang semakin tinggi dapat ditandai dengan tingginya putih telur  kental. Hal ini menunjukkan bahwa telur kondisinya masih segar, karena putih telur banyak mengandung air, maka bagian ini lebih mudah cepat rusak       (Winarno, 2014).
Kuning telur merupakan bagian telur terpenting, karena didalamnya terdapat bahan makanan untuk perkembangan embrio. Telur yang segar kuning telurnya terletak di tengah-tengah, bentukya bulat dan warnanya kuning sampai orange. Beberapa berpendapat mengatakan bahwa makanan berpengaruh langsung terhadap warna kuning telur (mengandung pigmen kuning). Kuning telur memiliki komposisi gizi yang lengkap dibandingkan putih telur, yang terdiri dari air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Muktadi, 2010).
Berikut ini adalah ayat yang berkaitan dengan praktikum
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nahl / 16:5
zzzO»yè÷RF{$#ur $ygs)n=yz 3 öNà6s9 $ygŠÏù Öäô$ÏŠ ßìÏÿ»oYtBur $yg÷YÏBur tbqè=à2ù's? ÇÎÈ  

Terjemahnya:
  Dan dia Telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.

Makna dari ayat di atas yaitu Allah telah menciptakan hewan ternak dan memiliki keistimewaan antara lain memiliki bulu yang dapat menghangatkan kamu. Dengan demikian penggalan ayat ini merupakan uraian menyangkut sebagian nikmat Allah SWT kepada manusia yaitu nikmatnya melalui binatang ternak dan memiliki ibrah bagi manusia. Hal ini berarti bahwa kita sebagai manusia perlu mengeksprolisasi segala sesuatu yang ada pada ternak tersebut melalui pengamatan dan pemanfaatan binatang-binatang ternak tersebut manusia dapat memperoleh kekuasaan Allah dan karunianya.
B.       Sifat Fisik dan Kimia Telur
1.      Sifat fisik telur
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan karasteristik telur. Morfologi terdiri dari bentuk telur, kualitas kerambang dan bobot telur. Bentuk telur berdasarkan indeksnya <70 terlalu lonjong, 70-8 termasuk normal dan 80 terlalu bulat. Indeks telur untuk mengetahui bentuk telur yang baik berguna sebagai syarat telur tetas, telur tetas memiliki bentuk oval. Telur yang relative panjang dan sempit (lonjong) pada berbagai ukuran memiliki ukuran oval. Sedangkan yang hampir bulat memiliki indeks telur yang besar (Tohir, 2013).
Bentuk telur dipengaruhi oleh faktor genetik perbedaan setiap spesies menyebabkan bentuk telur juga berbeda-beda setiap spesies. Penurunan daya cerna pakan juga akan mempengaruhi bentuk telur (Body check) dan tidak seimbang perbandingan panjang dan lebar. Hal ini disebabkan oleh daya kerja alat reproduksi ayam (Tohir, 2013).
Telur dibungkus dilapisi oleh kerabang yang berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan fisik, tetapi  juga mampu berfungsi untuk pertukaran gas untuk respirasi (pernafasan). Telur ayam berdasar beratnya terbagi atas albumen 56% sampai dengan 61%, yolk 27% sampai dengan 32% dan kerabang 8,9% sampai dengan 11% (Soeparno, 2011).
2.      Sifat kimia telur
Telur adalah sumber protein bermutu tinggi, kaya akan vitamin, kaya akan mineral. Protein telur termasuk sempurna, karena mengandung semua jenis asam amino esensial dalam jumlah cukup seimbang. Asam amino esensial sangat dibutuhkan oleh manusia, karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari makanan yang dimakan (Suprapti, 2012).
Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino esensia yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium. Pria membutuhkan asupan selenium untuk kualitas dan kuantitas sperma. Telur juga mengandung vitamin D yang membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12,vitamin B6 dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kerusakan sel saraf, disamping itu telur juga mengandung sejumlah mineral seperti zat besi, fosfor, kalsium, sodium dan magnesium (Muktadi, 2010).
C.    Manfaat Telur
Menurut Sudaryani (2013), yang menyatakan bahwa fungsi telur secara umum adalah untuk kesehatan dan kebutuhan gizi hari-hari. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Telur merupakan sumber gizi yang sangat baik. Satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein, sejumlah vitamin (A, B, D, K), kolin, Selenium, Yodium, Fosfor, besi dan seng.
2.         Kolin pada telur diperlukan untuk kesehatan membran sel di seluruh tubuh dan membantu tubuh menjaga kadar Homocysteine di tingkat normal. Homocysteine adalah asam amino yang berkaitan dengan resiko penyakit jantung.
3.         Baik untuk fungsi mental dan memori.
4.         Selenium sebagai mineral untuk mempetahankan kekebalan tubuh dan merupakan antioksidan kuat.
5.         Memiliki vitamin B (Folat dan Fiboflavin) yang penting bagi tubuh untuk mengubah makanan jadi energi dan penting untuk mencegah cacat lahir.
6.         Memiliki vitamin A untuk pengelihatan pertumbuhan sel dan kulit yang sehat.
7.         Memiliki vitamin E sebagai antioksidan yang bekerjasama dengan vitamin C dan Selenium untuk mencegah kerusakan tubuh dari radikal bebas.
8.         Telur dapat mengentalkan darah yang bertujuan untuk menurunkan resiko serangan jantung dan stroke.
D.    Metode Pengujian Kualitas Telur
1.      Kualitas Eksterior Telur
a.       Bentuk telur
Bentuk telur dapat ditentukan dengan indeks telur yaitu  perbandingan antara lebar telur dengan panjang telur yang dikalikan  100. Bentuk telur yang baik mempunyai indeks telur sebesar 74. Bentuk telur ada lima macam yaitu sperical, elliptical, biconical, conical dan oval. Bentuk telur yang baik adalah proporsional, tidak benjol-benjol, tidak terlalu lonjong dan juga tidak terlalu bulat. Bentuk telur yang abnormal menandakan ada yang tidak beres dengan komposisi pakan ataupun sistem reproduksinya. Bentuk telur yang baik adalah oval (Sulistati, 2010).
Menurut Tim dosen (2016), bentuk telur yang normal ditentukan dengan mengetahui indeks telur yang normal berkisar pada 60 (contoh lebar = 3 dan panjang = 5, maka indeksnya 3/5 x 100 = 60). Contoh penggolongan menurut bentuk telur untuk jenis ayam ras adalah sebagai beriku.
Persamaan yang digunakan adalah:
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑇𝑒𝑙𝑢𝑟=  Lebar Telur    (mm)
                                                   𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑚𝑚
b.      Berat telur
Berat telur pada saat peneluran bervariasi antara 52 sampai dengan 57,2 gram dan mempunyai hubungan linear dengan lama penyimpanan, makin lama penyimpanan makin besar persentase penurunan berat telur. Ukuran telur dibagi menjadi 6 golongan yaitu jumbo dengan berat lebih dari 65 gr, extra large 60 sampai 65 gr, medium 50-55 gr, small 45-50 gr dan peewee dibawah 45 gr. Berat telur yang ideal adalah 50-60 gr (Mutijo, 2011).
Menurut tim dosen (2016) penggolongan menurut berat telur untuk jenis ayam ras adalah sebagai berikut:
Tabel II. Berat telur
Golongan
Berat setiap telur (gr)
Jumbo
Diatas 65
Extra
60-65
Besar
55-60
Medium
45-55
Peewee
Dibawah 45
Sumber: Laboratorium Animal, Jurusan Ilmu  Peternakan Fakultas Sains    dan Teknologi Universitas Islam Negeri Makassar, 2016.

c.       Keutuhan dan kebersihan kerabang
Kerabang menentukan dalam kualitas telur secara eksternal, seperti retaknya kerabang, warna kerabang dan kebersihan kerabang dimana kualitas telur semakin baik jika kulit telur dalam keadaan bersih tidak ada kotoran apapun. Kotoran yang menempel adalah surga bakteri pengurai yang jika masuk melalui pori-pori telur akan membuat telur membusuk. Warna kerabang umumnya ada 3 yaitu coklat, putih dan hijau muda. Perbedaan warna kerabang disebabkan adanya pigmen (Sumarni, 2012).
Menurut tim dosen (2016), kualitas telur secara eksterior di bagi menjadi 4 (empat), berdasarkan kebersihan, keutuhan dan bentuknya yaitu:
Tabel III. Keadaan keramba
Kualitas
AA
A
B
C
Kebersihan
Kerabang bersih < 1/32
Bersih, 1/32-1/16 bag yang kotor
1/16 bag yang kotor
>1/4 bag yang kotor
Keutuhan
Tidak pecah
Tidak pecah
Tidak pecah
Tidak pecah
Bentuk
Bentuk normal
Normal
Kadang tidak normal
Kadang tidak normal
Sumber: Laboratorium Animal, Jurusan Ilmu  Peternakan Fakultas Sains    dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Makassar, 2016.

Dalam penentu kualitas telur kekuatan kerabang merupakan salah satu pertimbangan ekonomi industri. Hal ini dapat di lakukan dengan pengukuran tebal kerabang. Tebal kerabang minimal 0,33 mm adalah cukup baik da dapat dikatakan telur tersebut cukup kuat kerabangnya.
2.      Kualitas Interior Telur
Kualitas telur bagian dalam meliputi:
a.       Rongga udara
Telur yang berkualitas memiliki rongga udara yang lebih kecil dibandingkan  telur yang sudah lama. Menurut Sarwono (2010) kualitas telur dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran kedalaman ruang udaranya, yaittu:
1)      Kualitas AA memiliki kedalaman ruang udara 0,3 cm.
2)      Kualitas A memiliki kedalaman ruang udara 0,5 cm.
3)      Kualitas B memiliki kedalaman ruang udara lebih dari 0,5 cm.
b.      Kondisi albumen
Putih telur yang bagus adalah yang tebal dan diikat kuat oleh kalaza. Untuk kualitas yang bagus, putih telur harus bebas dari kotoran serta bercak darah (Sirait, 2010).
Menurut tim dosen (2016)  ukuran tinggi albumen pada bagian perbatasan antara albumen dan yolk. Hitung HU dan nilai Al Kondisi albumen dapat diketahui dengan mengukur HU. Besarnya nilai HU dalam klasifikasi grade AA nilai HU > 72, grade A nilai HU 60-72, grade B nilai HU 31-60 dan C < 31. Persamaan yang digunakan adalah:
HU : 100 log (H+7,57-1,7 W 0,37)
AI  =       H
                      A√W

Kualitas Albumen, berdasarkan kebersihan dan kekentalan di bagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:
c.       Kondisi yolk
Telur yang segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih dan tidak terdapat pembuluh darah. Selain itu, kuning telur yang berkualitas memiliki warna yang kuning terang atau orange (Sarwono, 2010).
Menurut tim dosen (2016), berdasarkan warna, posisi dan kebersihan yolk dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:
Tabel V. kondisi yolk
KUALITAS
AA
A
B
Warna yolk
Kuning jernih
Kuning jernih
Kuning jernih
Posisi yolk
Terpusat
Terpusat
Tidak terpusat
Kebersihan yolk
Bebas noda
Sedikit noda
Banyak noda
Sumber: Laboratorium Animal, Jurusan Ilmu  Peternakan Fakultas Sains    dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Makassar, 2016.

BAB III
METODE PRATIKUM
A.  Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilaksanakanya pratikum ini pada hari Selasa, 11 Desember 2018, pukul 16.00-selesai WITA bertempat di Laboratorium Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Samata, Gowa.
B.  Alat dan Bahan
1.    Alat
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah cawan petri, jangka sorong, piring, sendok dan timbangan analitik.
2.    Bahan
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah telur ayam ras, telur ayam kampung, telur itik, dan tissue.
C.   ProsedurKerja
Prosedur kerja pada pengujian telur adalah sebagai berikut:
1.      Mengukur eksterior telur
a.    Menyiapkan alat dan bahan.
b.    Megukur eksterior telur.
c.    Menimbang telur ayam ras, ayam kampung dan telur itik.
d.   Mengukur panjang telur dan lebar telur dengan menggunakan jangka sorong.
e.    Mengamati keutuhan dan kebersihan kerabang pada setiap telur.
f.     Mencatat hasil pengamatan.  
2. Mengukur interior telur
a.  Menyiapkan alat dan bahan.
b.  Mengukur interior telur
c. Memecahkan sedikit cangkang pada bagian yang tumpul lalu ukur rongga udaranya.
d.  Mengamati kebersihan albumen, kekentalan albumen, warna yolk, posisi yolk, dan kebersihan yolk.
e.  Mengukur tinggi yolk, lebar yolk, dan tinggi albumen.
f.  Menimbang masing-masing yolk.
g. Mencatat hasil pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan
1.    Percobaan pada telur

Tabel hasil pengujian kualitas telur
Jenis Penilaian
Kualitas Telur

        EKSTERIOR
A
(Ayam Ras)
B
(Itik)
C
(Ayam Kampung)

Berat telur (g)
61,8
68,7
42,2

Lebar telur (mm)
5,3
5,6
4,7

Panjang telur (mm)
6,7
6,4
5,3

Keutuhan
AA
AA
AA

Kebersihan
A
B
A

Indeks telur
0,79
0,87
0,88


B.     INTERIOR

Kebersihan Albumen
A
B
AA

Kekentalan Albumen
AA
AA
A

Warna Yolk
A
B
AA

Posisi Yolk
B
B
A

Kebersihan Yolk
AA
AA
AA

Kedalaman Rongga Udara (mm)
0,1
0,2
0,1

Tinggi Yolk (mm)
1,8
0,5
1,7

Lebar Yolk (mm)
4,5
4,4
4,7

Berat Yolk (gr)
13,8
24,4
14,2

Tinggi Albumen (mm)
0,4
0,4
0.6

Yolk Indeks (YI)
0,40
0,11
0,36

Persentase Yolk (%)
22,3
35,5
33,6

Albumen Indeks (AI)
33,5
37,6
53,0

Haugh Unit (HU)
81
80
80

Sumber: Laboratorium Peternakan, Jurusan Ilmu  Peternakan Fakultas Sains    dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Makassar,2018.


B.  Analisis Data
1.      Indeks Telur
Indeks telur=
a.         Ayam ras=
b.        Itik=
c.         Ayam Kampung=
2.      Yolk Indeks
      YI  =   H
                           Wd

a.         Ayam ras=
b.        Itik=
c.         Ayam Kampung=

3.      Presentase Yolk
       %Y  =  Berat Yolk (gr)
                  Berat Telur (gr)
a.         Ayam ras=
b.        Itik=
c.         Ayam ras
4.      Albumen Indeks
    AI  =       H  
               AW
a.         Ayam ras=
b.        Itik=
c.         Ayam ras
D.      Pembahasan
1.      Kualitas telur ayam kampung
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas eksterior telur ayam kampung yaitu dari segi  bentuknya yaitu lonjong berbentuk oval, berat telur 42, 2 gr, lebar telur yaitu 4,7 mm, panjang telur yaitu 5,3 mm, warna kerabangnya putih, kebersihan yaitu A  (bersih), keutuhan yaitu AA (tidak ada keretakan pada kerabang), indeks telur yaitu 0,88 sehingga dapat dikatakan bahwa telur ayam kampung yang diamati kualitasnya cukup bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Sulistati (2010) yang menyatakan Bentuk telur dapat ditentukan dengan indeks telur yaitu  perbandingan antara lebar telur dengan panjang telur yang dikalikan  100. Bentuk telur yang baik mempunyai indeks telur sebesar 74. Bentuk telur ada lima macam yaitu sperical, elliptical, biconical, conical dan oval. Bentuk telur yang baik adalah proporsional, tidak benjol-benjol, tidak terlalu lonjong dan juga tidak terlalu bulat. Bentuk telur yang abnormal menandakan ada yang tidak beres dengan komposisi pakan ataupun sistem reproduksinya. Bentuk telur yang baik adalah oval.
Untuk pengamatan kualitas interior telur ayam kampung dari segi kebersihan albumen yaitu AA (sangat bersih), kekentalan albumen yaitu A (kental), warna yolk yaitu AA (kuning jernih), posisi yolk yaitu A (terpusat), kebersihan yolk yaitu AA (sangat bersih), kedalaman rongga udara yaitu 0,1 mm, tinggi yolk yaitu 1,7 mm, lebar yolk yaitu 4,7 mm, berat yolk yaitu 14,2 gr, tinggi albumen yaitu 0,6 mm, yolk indeks yaitu 0,36, persentase yolk yaitu 33,6%, albumen indeks yaitu 53,0, HU yaitu 80.  Ini membuktikan bahwa kualitas interior telur ayam yang diamati cukup bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono (2010) yang menyatakan Telur yang segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih dan tidak terdapat pembuluh darah. Selain itu, kuning telur yang berkualitas memiliki warna yang kuning terang atau orange.
2.      Kualitas telur ayam ras
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas eksterior telur ayam ras dari segi  bentuknya yaitu lonjong berbentuk oval, berat telur 61,8 gr, lebar telur yaitu 5,3 mm, panjang telur yaitu 6,7 mm, warna kerabangnya coklat, kebersihan yaitu A  (bersih), keutuhan yaitu AA (tidak ada keretakan pada kerabang), indeks telur yaitu 0,79  sehingga dapat dikatakan bahwa telur ayam ras yang diamati kualitasnya cukup bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Mutijo (2011) yang menyatakan Berat telur pada saat peneluran bervariasi antara 52 sampai dengan 57,2 gram dan mempunyai hubungan linear dengan lama penyimpanan, makin lama penyimpanan makin besar persentase penurunan berat telur. Ukuran telur dibagi menjadi 6 golongan yaitu jumbo dengan berat lebih dari 65 gr, extra large 60 sampai 65 gr, medium 50-55 gr, small 45-50 gr dan peewee dibawah 45 gr. Berat telur yang ideal adalah 50-60 gr.
Untuk pengamatan pengamatan kualitas interior telur ayam ras dari segi kebersihan albumen yaitu A (bersih), kekentalan albumen yaitu AA (sangat kental), warna yolk yaitu A (kuning), posisi yolk yaitu B (tidak terpusat), kebersihan yolk yaitu AA (sangat bersih), kedalaman rongga udara yaitu 0,1 mm, tinggi yolk yaitu 1,8 mm, lebar yolk yaitu 4,5  mm, berat yolk yaitu 13,8 gr, tinggi albumen yaitu 0,4 mm, yolk indeks yaitu 0,40, persentase yolk yaitu 22,3%, albumen indeks yaitu 33,5,  HU yaitu 81  ini membuktikan bahwa kualitas interior telur ayam ras yang diamati cukup bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono (2010) yang menyatakan ) kualitas telur dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran kedalaman ruang udaranya, yaittu:
a.       Kualitas AA memiliki kedalaman ruang udara 0,3 cm.
b.      Kualitas A memiliki kedalaman ruang udara 0,5 cm.
c.       Kualitas B memiliki kedalaman ruang udara lebih dari 0,5 cm.
3.      Kualitas telur itik
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas eksterior telur itik dari segi  bentuknya yaitu lonjong berbentuk oval, berat telur 68,7 gr, lebar telur yaitu 5,6 mm, panjang telur yaitu 6,4 mm, warna kerabangnya hijau muda, kebersihan yaitu B  (kotor), keutuhan yaitu AA (tidak ada keretakan pada kerabang), indeks telur yaitu 0,87   ini membuktikan bahwa kualitas telur itik yang diamati kurang bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarni (2012) yang menyatakan Kerabang menentukan dalam kualitas telur secara eksternal, seperti retaknya kerabang, warna kerabang dan kebersihan kerabang dimana kualitas telur semakin baik jika kulit telur dalam keadaan bersih tidak ada kotoran apapun. Kotoran yang menempel adalah surga bakteri pengurai yang jika masuk melalui pori-pori telur akan membuat telur membusuk. Warna kerabang umumnya ada 3 yaitu coklat, putih dan hijau muda. Perbedaan warna kerabang disebabkan adanya pigmen.
            Untuk pengamatan kualitas interior telur itik dari segi kebersihan albumen yaitu B (kotor), kekentalan albumen yaitu AA (sangat kental), warna yolk yaitu A (kuning), posisi yolk yaitu B (tidak terpusat), kebersihan yolk yaitu AA (sangat bersih), kedalaman rongga udara yaitu 0,2 mm, tinggi yolk yaitu 0,5 mm, lebar yolk yaitu 4,4  mm, berat yolk yaitu 22,4 gr, tinggi albumen yaitu 0,4 mm, yolk indeks yaitu 0,11,  persentase yolk yaitu 35,5%, albumen indeks yaitu 37,6%,  HU yaitu 80  ini membuktikan bahwa kualitas interior telur itik yang diamati kurang bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Sirait (2010) yang menyatakan bahwa Putih telur yang bagus adalah yang tebal dan diikat kuat oleh kalaza. Untuk kualitas yang bagus, putih telur harus bebas dari kotoran serta bercak darah.

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil pengamatan kualitas eksterior telur ayam kampung yaitu dari segi  bentuknya yaitu lonjong berbentuk oval, berat telur 42, 2 gr, lebar telur yaitu 4,7 mm, panjang telur yaitu 5,3 mm, warna kerabangnya putih, kebersihan yaitu A  (bersih), keutuhan yaitu AA (tidak ada keretakan pada kerabang), indeks telur yaitu 0,88. Untuk pengamatan kualitas interior telur ayam kampung yaitu dari segi kebersihan albumen yaitu AA (sangat bersih), kekentalan albumen yaitu A (kental), warna yolk yaitu AA (kuning jernih), posisi yolk yaitu A (terpusat), kebersihan yolk yaitu AA (sangat bersih), kedalaman rongga udara yaitu 0,1 mm, tinggi yolk yaitu 1,7 mm, lebar yolk yaitu 4,7 mm, berat yolk yaitu 14,2 gr, tinggi albumen yaitu 0,6 mm, yolk indeks yaitu 0,36, persentase yolk yaitu 33,6%, albumen indeks yaitu 53,0, HU yaitu 80.  Ini membuktikan bahwa kualitas interior telur ayam yang diamati cukup bagus.
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas eksterior telur ayam ras yaitu dari segi  bentuknya yaitu lonjong berbentuk oval, berat telur 61,8 gr, lebar telur yaitu 5,3 mm, panjang telur yaitu 6,7 mm, warna kerabangnya coklat, kebersihan yaitu A  (bersih), keutuhan yaitu AA (tidak ada keretakan pada kerabang), indeks telur yaitu 0,79. Untuk pengamatan pengamatan kualitas interior telur ayam ras dari segi kebersihan albumen yaitu A (bersih), kekentalan albumen yaitu AA (sangat kental), warna yolk yaitu A (kuning), posisi yolk yaitu B (tidak terpusat), kebersihan yolk yaitu AA (sangat bersih), kedalaman rongga udara yaitu 0,1 mm, tinggi yolk yaitu 1,8 mm, lebar yolk yaitu 4,5  mm, berat yolk yaitu 13,8 gr, tinggi albumen yaitu 0,4 mm, yolk indeks yaitu 0,40, persentase yolk yaitu 22,3%, albumen indeks yaitu 33,5,  HU yaitu 81  ini membuktikan bahwa kualitas interior telur ayam ras yang diamati cukup bagus.
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas eksterior telur itik yaitu dari segi  bentuknya yaitu lonjong berbentuk oval, berat telur 68,7 gr, lebar telur yaitu 5,6 mm, panjang telur yaitu 6,4 mm, warna kerabangnya hijau muda, kebersihan yaitu B  (kotor), keutuhan yaitu AA (tidak ada keretakan pada kerabang), indeks telur yaitu 0,87. Untuk pengamatan kualitas interior telur itik yaitu dari segi kebersihan albumen yaitu B (kotor), kekentalan albumen yaitu AA (sangat kental), warna yolk yaitu A (kuning), posisi yolk yaitu B (tidak terpusat), kebersihan yolk yaitu AA (sangat bersih), kedalaman rongga udara yaitu 0,2 mm, tinggi yolk yaitu 0,5 mm, lebar yolk yaitu 4,4  mm, berat yolk yaitu 22,4 gr, tinggi albumen yaitu 0,4 mm, yolk indeks yaitu 0,11,  persentase yolk yaitu 35,5%, albumen indeks yaitu 37,6%,  HU yaitu 80  ini membuktikan bahwa kualitas interior telur itik yang diamati kurang bagus.
B.       Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah sebaiknya perlakuan dan pengamatan terhadap telur hendaknya dilakukan dengan teliti, baik dan benar agar dapat memperoleh hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin. 2011. Cara pembuatan telur asin dan kualitas telur. Jakarta
Hamid. 2010. Pengaruh lama simpan dan warna kerabang telur ayam ras terhadap indeks albumen, indeks yolk, dan pH telur. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 2(3):108-114.
Mutijo. 2011. Telur dan Pengolahannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor

Muktadi. 2010. Telur dan Pengolahannya. Jurnal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor
Repandi. 2013. Pengolahan Hasil Ternak. Agromedia Pustaka. Jakarta

Rianto. 2011. Teknologi Hasil Ternak Telur, Susu dan Daging. Jurnal Peternakan2(3):108-117. Diktat Kuliah Faperta Uncen. Manokwari.
Syarif. 2011. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta

Sulistati. 2010. Pengaruh Berbagai Macam Pengawet dan Lama Penyimpanan  Terhadap Kualitas Telur Konsumsi. Fakultas Peternakan ITB. Bogor


Sumarni. 2012. Diktat Penanganan Pasca Panen Unggas. Departemen Pertanian Balai Latihan Pertanian, Ternak. Ciawi Bogor

Susanti. 2010. Manual Kesehatan Unggas. Yogyakarta: Kanisius.

Suprapti. 2012. Ilmu Pangan Kualitas Eksternal Telur. Jurnal 2(5):106-112.. Lembaga Ilmu Pangan. UGM Yogyakarta

Tim dosen, 2016. Penuntun Praktikum Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Dasar. Makassar: UIN.

Tohir. 2013. Sistem Imunologik Berdasakan Profil Darah dan Mikroba Saluran Pencernaan Ayam Petelur. Laporan Penelitian Pasca Sarjana Fakultas Peternakan. Universitas Jenderal Sudirman. Purwekrto.

Sarwono. 2010. Telur Pengawetan dan Manfaatnya. Penebar Swadaya. Jakarta

Winarno. 2014. Pencegahan Kerusakan Bahan Pangan. Jurnal3(4):104-112.. Pustaka Media. Yogyakarta


Laporan praktikum teknologi hasil ternak (telur) Laporan praktikum teknologi hasil ternak (telur) Reviewed by Faikatushalihat on July 11, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.