PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ternak unggas merupakan jenis-jenis ayam yang dipelihara
atau dibudidayakan untuk tujuan penghasil pangan sumber protein hewani bagi
masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi manusia yang
memeliharanya. Beberapa jenis unggas memberikan keuntungan bagi peternak antara
lain adalah ayam, itik, puyuh. Unggas merupakan spesies burung yang dapat
memberikan keuntungan bagi manusia yang memeliharanya.
Secara
umum kebanyakan hewan jenis ini memang mempunyai bentuk tubuh seperti ayam dan
bebek. Biasanya hewan-hewan unggas sering dijadikan sebagai hewan ternak atau
hewan peliharaan. Karena hewan jenis ini mudah dirawat dan termasuk hewan yang
produktif.
Tulang
bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai tumbuh dan berkembang
sejak masa embrional. Sistem tulang merupakan salah satu hasil perkembangan
dari sel-sel Mesoderm pola bangunan
tubuh suatu individu ditentukan oleh kerangka yang disusun dari puluhan atau
ratusan tulang.
Tulang
merupakan alat gerak pasif. Susunan tulang yang membentuk rangka keras dan
seekor hewan dinamakan Skeleton.
Tulang unggas secara umum terbagi menjadi tiga yaitu Ossa crani, Ossa trunci dan Ossa
ekstremitates.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ternak Unggas
Unggas
adalah jenis ternak bersayap dari kelas Aves
yang telah didosmetikasikan dengan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan
tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk barang (daging dan telur)
dan pendapatan. Termasuk kelompok unggas adalah ayam, itik, kalkum, burung
puyuh, burung merpati dan angsa. Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok
burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telurnya. Unggas umumnya merupakan
bagian dari ordo Galliformas dan Anseriformens. Berdasarkan phylo
genetiknya, unggas terletak setingkat
setelah reptil yang ditandai dengan adanya sisik yang dijumpai pada bagian
unggas. Sistem Lokomasi yang berbeda
pada unggas sangat besar pengaruhnya pada Anatomi,
Morfologi dan Fisiologi unggas
sehingga analisa mengenai mekanisme tentang Flinght
akan mempermudah dalam memahami Anatomi
dan Fisiologi pada unggas (Yuwanta,
2014).
1. Ayam
Menurut sejarahnya, ayam jinak yang dipelihara
manusia sekarang adalah berasal dari ayam liar. Keturunan ayam yang telah
menjadi jinak kemudian disilang-silangkan atau dikawin-kawinkan oleh manusia.
Konon, menurut teorinya, ayam liar ini adalah ayam hutan atau gallus-gallus
(Rose, 2010).
Ayam merupakan jenis unggas
yang menurunkan bangsa atau varietas yang tersebar di seluruh dunia. Ayam yang
didomestikasi saat ini berasal dari empat spesies ayam liar yakni:
a. Gallus
gallus atau Galus bankiva atau Gallus
ferugenus ada pula yang menyebut The
Red Jungle Fowl.
b. Gallus
lafayettei atau The Ceylon Jungle Fowl.
c. Gallus
sonneratii atau The Gray Jungle Fowl.
d. Gallus
varius atau The Java Jungle Fowl (Riyanto, 2011).
Menurut Rose (2010)
klasifikasi ayam adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Divisi : Carinathae
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus
gallus domestica sp
2. Angsa
Angsa (Geese) adalah salah satu ternak yang paling awal dimanfaatkan oleh
manusia. Di berbagai negara dan wilayah, pemanfaatan angsa beranekaragam. Di
Cina, angsa digunakan oleh orang tua sebagai hadiah bagi anaknya yang baru menikah. Mereka menganggap bahwa angsa adalah lambing kesuburan dan kesetiaan. Dibalik itu, ternyata memang angsa liar
adalah hewan yang bersifat monogami. Hewan monogami adalah hewan yang kawin
hanya pada satu pasangan. Tetapi karena proses penjinakan (Domestikasi) yang dilakukan oleh manusia, angsa tidak lagi bersifat
monogami. Angsa sekarang dapat membuahi 4 sampai 5 ekor betina. Klasifikasi
angsa adalah sebagai berikut:
Kerajaan :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae (Kear, 2011)
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae (Kear, 2011)
3.
Entok
Entok merupakan itik pedaging yang paling besar
di dunia dan bobotnya bisa mencapai 3,5 kg sampai 6 kg sedang itik peking dan
itik aylesbury bobotnya hanya 4--4,5 kg. Bobot entok sangat dominan
dibandingkan dengan itik petelur afkir yang hanya 1,6 kg, dan itik mandalung
(hasil perkawinan itik petelur dan entok) yang hanya 2,5 kg (Dijaya, 2013).
Warna
pada entok dapat berupa biru, biru dan putih, cokelat, cokelat dan putih, putih
hitam dan hitam, lembayung muda, dan calical (Ardiansyah, 2011).
Menurut Rose (2010) klasifikasi entok adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformis
Famili : Anatidae
Genus : Cairina
Species : Moschata
Allah SWT. Berfirman dalan QS. Yasin 36/78:
z>uÑur $oYs9 WxsWtB zÓŤtRur ¼çms)ù=yz ( tA$s% `tB ÄÓ÷Õã zN»sàÏèø9$# }Édur ÒOÏBu ÇÐÑÈ
Terjemahnya:
78. dan ia membuat
perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur
luluh?"
Allah menerangkan bahwa Dia
Mahakuasa lagi Maha Menentukan segala sesuatu. Sebagai salah satu buktinya
ialah kekuasaan-Nya menahan burung yang sedang berada di angkasa, sehingga
tidak jatuh ke bumi. Burung-burung yang sedang berada di angkasa kadang-kadang
terbang melayang dengan mengembangkan sayapnya. Ia terbang meninggi atau
menukik ke bawah, seakan-akan ia akan terhempas ke bumi. Kadang-kadang dia
mengatupkan kedua sayapnyaSiapakah yang mengajar mereka? Sekarang kita tahu
bahwa burung menghilang dari satu tempat karena mereka berpindah ke tempat
lain. Kita tahu kapan mereka pergi, ke mana mereka menuju, dan rute mana yang
mereka pilih. Kadang-kadang perjalanan mereka sangat jauh, seperti burung
sandpiper (Departemen Agama RI).
A. Sistem Kerangka pada Unggas
A. Sistem Kerangka pada Unggas
Kerangka
adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya
tubuh sebagai melekatnya otot. Karakteristik kerangka unggas bersifat khas
yaitu, ringan dan berisi udara. Hal ini disesuaikan dengan kepentingan untuk
bergerak cepat, berjalan dan terbang. Anggota gerak kepala dan leher dapat
digerakkan secara bebas untuk keperluan makan, merawat bulu, dan kepentingan
pertahanan (Suprijatna,dkk, 2010).
Kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang
terdiri dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya sebagai tempat
melekatnya otot. Kerangka jugs berfungsi melindungi beberapa organ vital.
Sistem kerangka tegrasi dengan sistem otot merupakan suatu proses fisi yang penting dalam menunjang aktivitas unggas.
Oleh itu, pada saat terbang diperlukan banyak energi maka sistem kerangka
pada unggas tersusun secara sangat efisien penggunaan energi. Karakteristik
kerangka unggas berbagai khas, yaitu ringan
dan berisi udara. Hal ini digunakan dengan kepentingan untuk bergerak
cepat, berjalan, terbang. Anggota gerak kepala dan leher dapat digerakkan secara
bebas untuk keperluan makan, merawat bulu, kepentingan pertahanan. Unsur
penyusun tulang adalah kalsium fosfat (13%),magnesium
fosfat (5%),dan k karbonat (2%)
(Akoso, 2010).
Menurut Tim dosen (2015), fungsi sistem kerangka tubuh terdiri dari:
1.
Menegakkan
dan memberi bentuk pada tubuh
2.
Sebagai tempat melekatnya otot
3.
Melindungi organ-organ vital
4.
Berisi sum-sum tulang yang penting bagi
pembentukan sel-sel darah
5.
Sebagai alat gerak pasif
6.
Beberapa
tulang mengalami modifikasi pneumatifisasi karena berhubungan dengan kantong
udara dan turut berperan dalam sistem pernapasan
7.
Tempat
penimbungan mineral. Dibanding dengan mamalia, unggas memiliki kerangka yang
relatif ringan, lebih sedikit tulang dan kompak karena banyak tulang yang
mengalami fusi (Penyatuan).
Menurut
Arifin dkk (2012), struktur
dan bagian-bagian tulang dari unggas penting untuk diketahui oleh mahasiswa
peternakan dikarenakan itulah bidang yang untuk ke depannya akan terus saling
bersinggungan entah langsung ataupun tak langsung. Berikut ini adalah
bagian-bagian, nama serta fungsi dari Osteologi
atau sistem pertulangan pada unggas:
a.
Skull
atau tulang kepala (Tengkorak). Tulang kepala terdiri dari dua bagian yaitu bagian Cranium berbentuk bulat untuk melindungi otak dan alat-alat
pendengaran. Tulang
yang membentuk bagian Cranium sangat banyak, namun
yang perlu diperhatikan
yaitu Os
occipitales yang berhubungan dengan tulang leher (Vertebrae cervicalis) yaitu Atlas dan Epistrophcus (Axial). Bagian Facial berbentuk kerucut terletak pada muka Cranium yang terdiri dari kerangka rahang dan tulang lidah. Bagian Facial terdiri dari banyak tulang, tetapi yang perlu
diperhatikan yaitu Incisive, Mandible (Mandibula), dan Quadratum. Tulang incisive yang membentuk paruh atas dan tulang Mandible yang membentuk paruh bawah.
Paruh bagian atas dapat bergerak apabila mandibula ditekan dengan bantuan tulang Quadratum.
b.
Vertebrae
cervicalis atau tulang leher, membentuk kerangka leher yang berjumlah 13 atau 14 buah.
Tulang leher pertama : Atlas dan tulang leher yang kedua : Epithropheus keduanya berguna untuk menggerakkan tengkorak atau
tulang kepala ayam. Tulang leher ini
satu sama lain saling bertautan dan dapat berputar sehingga memberikan
kebebasan pada leher dan kepala ayam untuk makan, membersihkan bulu, pertahanan
dan tujuan lainnya.
c.
Furcula,
istilah biologi untuk tulang garpu atau Wishbone terbentuk dari
penggabungan dua tulang selangka di sekitar tulang dada. Furcula merupakan bagian penting dari mekanisme penerbangan burung,
yang menjadi titik penghubung untuk otot dan alat penguat bagi sayap.
d.
Clavucula,
Coracoid dan
Scapula, ketiga tulang ini bersama-sama membatasi suatu lubang yang disebut
Foramen triosseum, dan berfungsi
sebagai kontrol untuk mengangkat sayap.
e.
Patela ialah
tulang lutut kecil.
f.
Tarso
Metatarsus ialah
persatuan antara dua tulang yaitu Tarso
dan Metatarsus.
g.
Digit ialah
salah satu bagian paling distal dari anggota badan, seperti jari tangan atau
kaki.
h.
Tibia atau
tulang kering, atau Shankbone, lebih
besar dan kuat dari dua tulang di kaki di bawah lutut pada vertebrata (yang
lainnya adalah Fibula), dan
menghubungkan lutut dengan tulang pergelangan kaki.
i.
Fibula atau
tulang betis, tempat di sisi lateral tibia, dengan terhubung atas dan di bawah,
yang paling ramping dari semua tulang panjang.
j.
Femur atau tulang paha, adalah tulang (paling dekat dengan pusat
tubuh) paling proksimal dari tungkai yang digunakan berjalan atau melompat.
k.
Ischium, membentuk bagian bawah dan belakang tulang pinggul, terletak di bawah tulang pangkal paha dan di belakang
simfisis. Bagian superior dari tulang ini membentuk
sekitar sepertiga dari Acetabulum.
l.
Pubis Untuk
tulang pada banyak mamalia sering disebut tulang penis
m. Illium adalah
tulang menonjol dan terbesar dari panggul, dan muncul dalam kebanyakan
vertebrata termasuk mamalia dan burung.
n.
Caudal
vertebrae adalah tulang yang membentuk ekor binatang
berekor
o.
Synsacrum adalah
struktur rangka, terutama digambarkan pada burung dan dinosaurus, dimana Sakrum diperpanjang oleh penggabungan Vertebra lumbal ekor atau tambahan
leburan atau sebagian menyatu
p.
Scapula atau
tulang belikat, adalah tulang yang menghubungkan Humerus (tulang lengan atas) dengan Klavikula (tulang selangka).
q.
Lumbar
vertebrae adalah segmen terbesar dari bagian bergerak
tulang belakang, dan ditandai dengan tidak adanya Transversarium foramen dalam proses melintang.
r.
Humerus adalah
tulang panjang di lengan atau anggota tubuh depan yang berjalan dari bahu ke
siku. Secara anatomis, menghubungkan Skapula
dan lengan bawah (terdiri dari Radius
dan Ulna).
s.
Ulna adalah
salah satu dari dua tulang panjang di lengan bawah, yang lainnya adalah
jari-jari. Hal ini dalam bentuk prismatik dan berjalan sejajar dengan
jari-jari, yang lebih pendek dan lebih kecil.
t.
Radius adalah
salah satu dari dua tulang besar lengan bawah, yang lainnya adalah Ulna. Memanjang dari sisi lateral siku
ke sisi ibu jari pergelangan tangan dan berjalan sejajar dengan ulna, yang
melebihi itu panjang dan ukurannya. Ini adalah tulang panjang, prisma berbentuk
dan sedikit melengkung secara longitudinal. Jari-jari berartikulasi dengan Kapitulum humerus, Takik radial dan kepala Ulna.
u.
Carpus atau
tulang pergelangan tangan adalah gugus tunggal tulang di pergelangan tangan
antara Radius dan Ulna dan metacarpus. Tulang-tulang dari
tulang pergelangan tangan tidak termasuk jari individu (atau jari kaki dalam
hewan berkaki empat), sedangkan yang dari Metacarpus
lakukan. Bagian yang sesuai kaki adalah Tarsus
itu.
v.
Metacarpus, dalam
anatomi manusia, Metacarpus adalah
bagian antara dari kerangka tangan yang terletak antara Falang (tulang jari-jari) dan tulang pergelangan tangan yang membentuk
koneksi ke lengan bawah. Metacarpus
ini terdiri dari tulang metakarpal. Setara dalam kaki adalah metatarsus
tersebut.
w. Aluna atau
para Alula, atau sayap bajingan,
adalah tonjolan kecil di tepi anterior dari sayap modern (dan beberapa kuno)
burung.
Tulang
leher berbeda jumlah untuk setiap jenis unggas. Pada ayam berjumlah 13-14 ruas,
itik 15 ruas dan angsa 17-18 ruas. Bentuk leher demikian ini berfungsi sebagai
pegas yang mampu memerangi pengaruh tekanan balik dari tubuh terhadap pada saat
unggas mendarat setelah terbang (Sandi, 2011).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Kerangka
merupakan susunan tulang yang berfungsi sebagai penunjang bentuk tubuh serta
tempat melekatnya otot. Kerangka unggas karakteristiknya ringan karena
disesuaikan dengan kepentingannya untuk berjalan dan terbang. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suprijatna, dkk (2010), yang menyatakan kerangka adalah suatu kesatuan
sistem yang tersusun dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya tubuh
sebagai melekatnya otot. Karakteristik kerangka unggas bersifat khas
yaitu, ringan dan berisi udara. Hal ini disesuaikan dengan kepentingan untuk
bergerak cepat, berjalan dan terbang. Anggota gerak kepala dan leher dapat
digerakkan secara bebas untuk keperluan makan, merawat bulu, dan kepentingan
pertahanan.
1. Kerangka
Ayam
Tulang ayam terdiri dari Os premaxilla, Os radius, Os clavikula,Os mandibula, Os humerus, Os caorocoideus, Os nasal, Os toracalis, Os sternum, Os frontale, Os scapula, Os tibula, Os occipitale,
Os costae, Os fibia, Os kuadrate, Os prosessus uncinatus,Os metatarsius, Os cervicalis,
Os ilium, Os digiti pedis, Os digiti ii,Os ischium, Os metacarpus, Os pubis, Os
ulna, Os pygostyle. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim (2014) yang menyatakan pengelompokan pada kerangka ayam antara lain : Ossa trunci, merupakan tulang-tulang tubuh utama yang
merupakan tempat melekatnya kepala dan alat gerak (kaki dan sayap). Termasuk
dalam kelompok ini ialah Columna vertebralis (ruas tulang
belakang), Ossa costae (tulang rusuk), dan Os Sternum (tulang
dada). Ossa extremitates (alat gerak) terdiri atas: Axtremitas anterior/superior (sayap) tersusun atas : Shoulder girldle (tulang-tulang
bahu) yang sifatnya tidak dapat bergerak. Terdiri atas Os scapula, Os
coracoideus, dan Os clavicula. Region brachii (daerah legan atas), terdapat : Os
humerus. Region antibrachii (daerah lengan bawah), tersusun
atas: Os radius dan Os ulna. Ragio manus (daerah
tangan), terdiri atas: Carpus (os carpi radiale dan
Os carpi ulnare), Metacarpus, dan Digiti. Axtremitas posterior (kaki), tersusun atas: Pelvis (panggul), anggota tubuh yang tidak dapat bergerak, terdiri dari Os
ilium, Os ischium, dan Os pubis. Regio femoris (daerah paha) terdapat Os tibia dan Os
fibula serta Regio manus (daerah telapak kaki) yang
dibedakan atas: Os tarsi dan Os metatarsi yang
tergabung membentuk Os tersometatarus. Ossa caranii (tulang – tulang kepala) terdapat tulang nasal
(hidung), maxila (rahang atas), mandibula (rahang bawah), occipital (tulang
kepala belakang), lacrimal (tulang kelenjar air mata).
2. Kerangka Angsa
Tulang angsa terdiri dari
dari Os premaxilla, Os radius, Os clavikula,Os mandibula,
Os humerus, Os caorocoideus, Os nasal, Os toracalis, Os sternum, Os frontale,
Os scapula, Os tibula, Os occipitale, Os costae, Os fibia, Os kuadrate, Os prosessus
uncinatus,Os metatarsius, Os cervicalis, Os ilium, Os digiti pedis, Os digiti
ii,Os ischium, Os metacarpus, Os pubis, Os ulna, Os pygostyle. Hal ini sesuai dengan pendapat
Robertus (2013), yang menyatakan bahwa angsa memiliki dua pasang Ekstremitas, yaitu Ekstremitas anterior dan
Ekstremitas posterior. Ekstremitas
anterior biasanya digunakan oleh angsa untuk terbang tetapi tidak untuk
angsa yang bertubuh besar, hal ini terjadi karena angsa hidup di darat dan di
air. Ekstremitas posterior biasanya
digunakan untuk berjalan dan mencari mangsa.
3. Kerangka tubuh Entok.
Tulang entok terdiri dari
dari Os premaxilla, Os radius, Os clavikula,Os mandibula, Os humerus, Os caorocoideus,
Os nasal, Os toracalis, Os sternum, Os frontale, Os scapula, Os tibula, Os occipitale,
Os costae, Os fibia, Os kuadrate, Os prosessus uncinatus,Os metatarsius, Os cervicalis,
Os ilium, Os digiti pedis, Os digiti ii,Os ischium, Os metacarpus, Os pubis, Os ulna, Os pygostyle. Hal ini sesuai dengan pendapat Budi
(2012), yang menyatakan bahwa kerangka
entok yang diamati bagian-bagiannya terdiri dari Mandible, Incisive, Nasal, Lacrimal, Quadrate, Occipital, Atlas,
Epistropheus, Humerus, Ulna, Radius, Metacarpus, Phalanges, Clavicle, Coracoid,
Scapula, Sternum, Illium, Ischium, Pubis, Pygostyle, Femur, Patella, Fibula,
Tibia dan Metatarsus.
4. Perbedaan Kerangka pada Ayam, Angsa dan Entok
Jumlah tulang leher (Vertebrae cervicalis) pada kerangka ayam, kerangka angsa dan
kerangka entok berbeda-beda, Vertebrae
cervicalis pada kerangka ayam dan entok sama masing-masing berjumlah 12
ruas, sedangkan pada kerangka angsa 14 ruas. Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat Budi (2012), yang menyatakan bahwa tulang leher berbeda jumlah untuk setiap jenis unggas. Pada ayam
berjumlah 13-14 ruas, itik 15 ruas dan angsa 17-18 ruas. Bentuk leher demikian
ini berfungsi sebagai pegas yang mampu memerangi pengaruh tekanan balik dari
tubuh terhadap pada saat unggas mendarat setelah terbang. Padahal dari hasil pengamatan ternyata Vertebrae cervicalis pada kerangka ayam dan entok sama
masing-masing berjumlah 12 ruas.
Jumlah tulang rusuk (Os
costae) pada kerangka ayam, kerangka angsa dan kerangka entok berbeda-beda, Os
costae pada kerangka ayam dan itik
sama masing-masing berjumlah 8, sedangkan pada kerangka angsa berjumlah 9 ruas.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Budi (2012), yang menyatakan bahwa tulang
rusuk ada 7, yang pertama dan kedua bebas sedangkan yang lima menempel pada
sternum. Cortal cartilages pada
entok tidak ada. Tulang rusuk kedua sampai keenam masing-masing mempunyai
sebuah proses pelepasan yang saling melengkapi tulang rusuk berikutnya. Tulang
dada sangat luas sekali, mempunyai sebuah punggung bukit yang sangat menyolok
di tengah. Carina yang meningkat
adalah daerah yang ada untuk pelengkap otot terbang. Permukaan belakang tulang
dada yang berkembang adalah cekung, dan itu dibentuk oleh dasar tulang dada
secara terus-menerus dan rongga perut. Padahal dari hasil pengamatan ternyata Os costae
pada kerangka ayam dan itik
sama masing-masing berjumlah 8, sedangkan pada kerangka angsa berjumlah 9 ruas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik kerangka unggas berbagai khas, yaitu ringan dan berisi udara. Hal ini
digunakan dengan kepentingan untuk bergerak cepat, berjalan, terbang.
Kerangka unggas terdiri dari Os premaxilla, Os radius, Os clavikula, Os mandibula,
Os humerus, Os caorocoideus, Os nasal, Os toracalis, Os sternum, Os frontale, Os scapula, Os tibula, Os occipitale, Os costae, Os fibia, Os kuadrate, Os prosessus uncinatus, Os metatarsius, Os cervicalis, Os iIlium, Os digiti pedis, Os digiti ii,Os ischium, Os metacarpus, Os pubis, Os ulna, Os pygostyle.
Tulang leher berbeda jumlah untuk setiap jenis unggas, ayam berjumlah
13-14 ruas, itik 15 ruas dan angsa 17-18 ruas. Tulang rusuk ada 7, yang pertama
dan kedua bebas sedangkan yang lima menempel pada sternum. Cortal cartilages pada entok tidak
ada. Tulang rusuk kedua sampai keenam masing-masing mempunyai sebuah proses
pelepasan yang saling melengkapi tulang rusuk berikutnya.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya
kerangka unggas yang tersedia lebih banyak agar proses pengamatan berjalan dengan efisien.
DAFTAR
PUSTAKA
Akoso, B.T. 2010. Sistem Kerangka
Unggas. Kaninus. Yogyakarta
Arifin, dkk, 2012. Osteologi Ternak Unggas. Universitas Brawijaya. Malang
Budi, Tri, 2012.Ilmu
Peternakan Umum. Nuffic Universitas Brawijaya. Malang
Departemen Agama RI.
1976. Al Qur’an dan Terjemahannya. Bumi Restu. Jakarta.
Dijaya, 2013. Penggemukan Itik Jantan. Penebar Swadaya. Jakarta
Hakim, Rahman, 2014. Penuntun ilmu ternak unggas. Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddinn Makassar
Haryono. 2010. Langkah‐Langkah Teknis Uji Kualitas Telur Konsumsi Ayam
Ras. Temu teknis
Fungsional non Peneliti. Balai
Penelitian Ternak. Bogor
Kear, 2011. Klasifikasi
Angsa. Universitas Indonesia. Jakarta
Novi, 2011.
Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak Monogastrik. Universitas Indonesia Press. Jakarta
Riyanto,
2011. Klasifikasi Ternak Unggas. Agro
Media. Jakarta
Robertus,
H.S. 2013. Ternak Unggas. PT.
Grasindo. Jakarta
Rose,
2010. Principles
of Poultry Sciens. CAB International. London
Sandi.
2011.Ternak Unggas. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
Sarwono. 2013. Anatomi, Morfologi dan Fisiologi Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta
Suprijatna,
ddk. 2010. Sistem Kerangka Unggas. Gramedia.
Jakarta
Tim
Dosen. 2015. Penuntun ilmu ternak unggas. Jurusan
Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin:
Makassar.
Yuwanta,
2014. Sistem Kerangka dan Susunan Tulang.
Erlangga. Jakarta
Laporan praktikum ilmu ternak unggas (sistem kerangka unggas)
Reviewed by Faikatushalihat
on
July 11, 2020
Rating:
No comments: