Laporan praktikum ilmu ternak unggas (penutup tubuh unggas)









BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ternak unggas merupakan jenis-jenis ayam yang dipelihara atau dibudidayakan untuk tujuan penghasil pangan sumber protein hewani bagi masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi manusia yang memeliharanya. Beberapa jenis unggas memberikan keuntungan bagi peternak antara lain adalah ayam, itik, puyuh. Unggas merupakan spesies burung yang dapat memberikan keuntungan bagi manusia yang memeliharanya.
Secara umum kebanyakan hewan jenis ini memang mempunyai bentuk tubuh seperti ayam dan bebek. Biasanya hewan-hewan unggas sering dijadikan sebagai hewan ternak atau hewan peliharaan. Karena hewan jenis ini mudah dirawat dan termasuk hewan yang produktif.
Unggas adalah salah satu ternak yang dibudidayakan manusia untuk persediaan makanan. Dari unggas akan diperoleh daging yang gurih dan lezat, selain itu juga unggas menghasilkan telur yang bergizi. Bulu-bulu unggas juga berguna untuk kerajinan seperti untuk kemoceng atau bahan lukisan. Bulu unggas yang indah seperti bulu merak juga dapat digunakan sebagai hiasan.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui bagian-bagian bulu, tipe bulu, struktur kulit, jalur pertumbuhan bulu, serta tipe jengger pada unggas.
B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana mengetahui bagian-bagian bulu dan tipe bulu pada unggas?
2.      Bagaimana mengetahui bagian-bagian sayap pada unggas?
3.      Bagaimana mengetahui struktur kulit, serta serta jalur pertumbuhan bulu?
C.      Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui bagian-bagian bulu dan tipe bulu pada unggas.
2.      Bagaimana mengetahui bagian-bagian sayap pada unggas.
3.      Untuk mengetahui struktur kulit, serta serta jalur pertumbuhan bulu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Ternak Unggas
Unggas adalah jenis ternak bersayap dari kelas Aves yang telah didosmetikasikan dengan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk barang (daging dan telur) dan pendapatan. Termasuk kelompok unggas adalah ayam, itik, kalkum, burung puyuh, burung merpati dan angsa. Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telurnya. Unggas umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformas dan Anseriformens. Berdasarkan phylo genetiknya,  unggas terletak setingkat setelah reptil yang ditandai dengan adanya sisik yang dijumpai pada bagian unggas. Sistem Lokomasi yang berbeda pada unggas sangat besar pengaruhnya pada Anatomi, Morfologi dan Fisiologi unggas sehingga analisa mengenai mekanisme tentang Flinght akan mempermudah dalam memahami Anatomi dan Fisiologi pada unggas (Yuwanta, 2014).
Menurut sejarahnya, ayam jinak yang dipelihara manusia sekarang adalah berasal dari ayam liar. Keturunan ayam yang telah menjadi jinak kemudian disilang-silangkan atau dikawin-kawinkan oleh manusia. Konon, menurut teorinya, ayam liar ini adalah ayam hutan atau gallus-gallus (Rose, 2010).
Allah SWT. Berfirman dalan QS. Al-An’am 6/38:

$tBur `ÏB 7p­/!#yŠ Îû ÇÚöF{$# Ÿwur 9ŽÈµ¯»sÛ çŽÏÜtƒ Ïmøym$oYpg¿2 HwÎ) íNtBé& Nä3ä9$sVøBr& 4 $¨B $uZôÛ§sù Îû É=»tGÅ3ø9$# `ÏB &äóÓx« 4 ¢OèO 4n<Î) öNÍkÍh5u šcrçŽ|³øtä ÇÌÑÈ  
Terjemahannya:
38. dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

 Sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.
B.     Penutup Tubuh
Tubuh unggas hampir seluruhnya tertutup oleh bulu. Bulu tersusun dari protein yang disebut keratin. Bulu merupakan pertumbuhan ke arah luar epidermis yang membentuk bulu penutup tubuh (Plumae). Bulu unggas merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luka atau infeksi karena gesekan langsung dengan benda keras atau tajam. Sebagai isolator menjaga suhu tubuh, sebagai sarana untuk terbang, secara praktis dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi kesehatan unggas (Riyanto, 2011).
1.      Bulu
 Bulu berasal dari epidermis dan mirip dengan rambut pada manusia, berkembang dalam folikel. Bulu dalam hal ini adalah bulu ayam. Bulu ayam hampir menutupi seluruh tubuh kecuali paruh, balung, pial dan kaki.
Menurut   Sarwono (2013), bulu pada ayam dikenal tiga yakni:
a.       Bulu bentuk (Contour feather), bulu elar (untuk terbang), bulu ekor   (mengatur keseimbangan waktu terbang).
b.      Bulu bawah (Plumae), lebih kecil dan halus.
c.       Bulu halus (Fitoplumae), lebih halus dari plumae.
Menurut Gill, et. all  (2017), secara umum bagian bulu terdiri dari:
a.       Tangkai, bersifat tembus cahaya dan berongga berisi udara.
b.      Sayap, berbentuk lamel dan langing, tumbuh secara berpasangan.
Pada bulu unggas di bagian kepala, dada, sayap dan ekor itu berbeda. Karena bulu pada unggas itu cenderung lebih tipis dan pendek dibandingkan dengan bulu pada sayap unggas yang panjang dan tebal karena bulu pada lokasi ini digunakan untuk terbang begitupun bulu pada ekor unggas yang memiliki struktur yang sangat tebal dan keras daripada bagian dada dan kepala. Selain itu, bulu tersusun dari protein yang disebut keratin, bulu merupakan pertumbuhan ke arah luar epidermis yang membentuk bulu penutup tubuh (Plumae) (Suprijatna, 2011).
Tubuh ayam hampir seluruhnya tertutup oleh bulu. Hal ini menjadikannya berbeda dengan jenis ternak Vertebrae lainnya. Bulu tersusun dari protein yang disebut keratin. Pada ayam dewasa, bulu mengalami pertumbuhan dan rontok secara alami. Kemudian, bulu baru tumbuh kembali dalam satu pola secara periodik sekitar satu tahun sekali dibawah pengaruh hormonal (Sarwono. 2013).
Proses rontok bulu atau molting. Selama ayam betina merontokkan bulunya, produksi telur berhenti. Tubuh anak ayam tertutup bulu kapas  atau feather. Selanjutnya bulu segera berganti dengan bulu lebih keras, disebut bulu dewasa (Yuwanta, 2014).
Menurut Badyaev, et. all  (2010), fungsi bulu yaitu:
a.       Sebagai isolator, menjaga panas tubuh.
b.      Melindungi tubuh dari luka dan infeksi.
c.       Sebagai sarana untuk terbang.
d.      Bertindak sebagai reseptor.
e.       Sebagai perhiasan untuk memikat lawan jenis.
2.      Jalur pertumbuhan bulu
Unggas mempunyai ciri-ciri yang spesifik dengan adanya alat penutup tubuh yang berupa bulu (Plumae/feather) dan kulit. Bulu menutup hampir seluruh tubuh ayam dan ciri ini yang membedakan dengan hewan bertulang belakang yang lain. Bulu tumbuh pada beberapa tempat, yaitu: bahu, paha, ekor, dada, leher, perut, punggung, sayap, kaki dan kepala. Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang disebut keratin (Budi, 2012).
Berbagai tahapan pertumbuhan dan perkembangan organ untuk menunjang proses kedewasaannya. Salah satu organ yang khas dari unggas adalah bulu. Hampir seluruh tubuh unggas ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh. Secara embriologis bulu Aves bermula dari Papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis sehingga terbentuklah bulu penutup tubuh (Plumae) (Prum, 2013).
            Berbagai variasi pada bulu Aves tergantung umur, species, dan jenis kelamin Aves. Pada kebanyakan species unggas, bulu tidak tumbuh di semua permukaan kulit. Bulu tumbuh secara teratur di daerah tertentu yang disebut Feather tract atau tPerylae. Terdapat 10 Pterylae, yaitu pada kepala, sayap, leher, perut, bahu, paha, dada, kaki, punggung dan ekor (Suprijatna, 2011).
       Pertumbuhan, struktur dan pola moulting bulu adalah karakteristik penting kelas Aves, terlebih lagi dari ternak unggas pada lingkungan komersial. Kematangan bulu penutup tubuh sangat dibutuhkan untuk melindungi kulit dan melapisi jaringan di bawahnya, kondisi tersebut menjadi salah satu karakteristik usia penjualan pada unggas komersial. Bulu tidak tumbuh secara acak di seluruh permukaan kulit, melainkan pada jalur-jalur tertentu yang meliputi 75% permukaan kulit. beberapa bulu hilang dan berganti melalui serangkaian moulting (Leeson and Walsh, 2010).
C.    Bulu Sayap
Bulu sayap dibagi menjadi bulu sayap bagian primer, sekunder dan axial. Pada bulu sayap bagian sekunder terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu mayor, medium dan minor. Pada bulu sayap primer juga dibagi atas mayor, medium dan minor. Selain itu, ada juga bagian yang disebut dengan interscapula yang terletak dibagian Scapula unggas (Leeson, 2010).
Bulu sayap dibagi menjadi bulu sayap bagian Primer, Sekunder dan Aksial. Pada bulu sayap bagian Sekunder terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu, Mayor, Medium dan Minor. Pada bulu sayap Primer juga dibagi atas Mayor, Medium dan Minor. Selain dari bagian yang tertera diatas ada bagian yang disebut dengan Interscapula yang terletak dibagian Scapula pada unggas (Crompton, 2010).
Bulu berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari temperatur, identifikasi penyakit, Defisiensi nutrien dan produksi telur. Struktur dan bentuk bulu ukurannya bervariasi pada bagian-bagian tubuh ayam dan dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin antara ayam jantan dan betina terutama pada bulu-bulu leher, sayap dan ekor. Bulu-bulu besar pada sayap dan ekor pada waktu dan umur tertentu akan meluruh dan tumbuh kembali, hal ini menunjukkan waktu tertentu ayam petelur saat keluar dari masa produksi telur. Proses dari peluruhan bulu hingga tumbuhnya bulu baru tersebut disebut Molting dan proses ini dibawah kontrol kerja hormon. Penentuan jenis kelamin ayam juga dapat ditentukan dengan adanya gen Sex likage dengan melihat pertumbuhan bulu dan warna bulu  (Akoso, 2012).
Fungsi bulu sayap ayam adalah selain sebagai alat penutup tubuh, juga mempertahankan suhu tubuh. Ada empat macam bulu membentuk susunan bulu, yaitu : bulu halus, bulu tubuh, bulu ekor, bulu sayap dalam dan bulu sayap luar. Masing-masing bulu tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Bulu halus merupakan bulu-bulu yang mengembang dan berfungsi untuk menyekat udara, bulu tubuh merupakan bulu yang menjadikan tubuh unggas aerodinamis, bulu ekor berfungsi untuk melancarkan aliran udara, dan bulu sayap luar berfungsi menghasilkan tenaga untuk terbang (Fadillah, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada hari sabtu tanggal 15 Desember 2018 pukul 10.30-13.30  WITA dan bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
B.     Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, lembar kerja dan kamera handphone.
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1 ekor ayam kampung jantan, 1 ekor ayam kampung betina dan 1 ekor ayam Layer.
C.    Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yaitu:
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mengamati bulu, jalur pertumbuhan bulu dan sayap ayam.
3.      Menyebutkan bagian-bagian bulu, jalur pertumbuhan bulu dan sayap ayam.
4.       Menuliskan bagian-bagian, jalur pertumbuhan bulu dan sayap ayam pada lembar kerja.
5.       Menggambar dengan kamera handphone.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Praktikum
B.     Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh bahwa Unggas adalah salah satu ternak yang dibudidayakan manusia untuk persediaan makanan. Dari unggas akan diperoleh daging yang gurih dan lezat, selain itu juga unggas menghasilkan telur yang bergizi. Bulu-bulu unggas juga berguna untuk kerajinan seperti untuk kemoceng atau bahan lukisan. Bulu unggas yang indah seperti bulu merak juga dapat digunakan sebagai hiasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuwanita (2014) yang menyatakan Unggas adalah jenis ternak bersayap dari kelas Aves yang telah didosmetikasikan dengan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk barang (daging dan telur) dan pendapatan. Termasuk kelompok unggas adalah ayam, itik, kalkum, burung puyuh, burung merpati dan angsa. Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telurnya. Unggas umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformas dan Anseriformens.
Bagian penutup tubuh bagian luar adalah bulu yang merupakan suatu struktur lapisan jaringan yang membentuk penutup tubuh bagian luar. Bulu secara umum terbagi 3 yaitu bulu contour, bulu halus dan bulu silopium. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono (2013), bulu pada ayam dikenal tiga yakni: Bulu bentuk (Contour feather), bulu elar (untuk terbang), bulu ekor   (mengatur keseimbangan waktu terbang). Bulu bawah (Plumae), lebih kecil dan halus. Bulu halus (Fitoplumae), lebih halus dari Plumae.
Bagian sayap unggas terbagi menjadi 3 yaitu Sekunder, Primer dan Axial. Dan tiap bagian sayap juga terbagi menjadi 3 yaitu Mayor, Median dan Minor. Hal ini sesuai dengan pendapat Leeson (2010) yang menyatakan bahwa Bulu sayap dibagi menjadi bulu sayap bagian Primer, Sekunder dan Axial. Pada bulu sayap bagian sekunder terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu Mayor, Medium dan Minor. Pada bulu sayap primer juga dibagi atas Mayor, Medium dan Minor. Selain itu, ada juga bagian yang disebut dengan Interscapula yang terletak dibagian Scapula unggas.
Jalur pertumbuhan bulu ayam terdiri dari beberapa bagian, yaitu bahu, paha, ekor, dada, leher, perut, punggung, sayap, kaki dan kepala. Hal ini sesuai dengan pendapat Leeson (2010), yang menyatakan bahwa Pertumbuhan, struktur dan pola moulting bulu adalah karakteristik penting kelas Aves, terlebih lagi dari ternak unggas pada lingkungan komersial. Kematangan bulu penutup tubuh sangat dibutuhkan untuk melindungi kulit dan melapisi jaringan di bawahnya, kondisi tersebut menjadi salah satu karakteristik usia penjualan pada unggas komersial. Bulu tidak tumbuh secara acak di seluruh permukaan kulit, melainkan pada Tract atau jalur-jalur tertentu yang meliputi 75% permukaan kulit. beberapa bulu hilang dan berganti melalui serangkaian Molting.

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Bagian-bagian bulu yaitu bulu bentuk (Contour feather), bulu elar (untuk terbang), bulu ekor (mengatur keseimbangan waktu terbang), bulu bawah (Plumae), lebih kecil dan halus, bulu halus (Fitoplumae), lebih halus dari plumae. Pada bulu unggas di bagian kepala, dada, sayap dan ekor itu berbeda.
bulu sayap unggas yaitu terdiri dari bulu Primer mayor, Primer median, Primer Minor (Distal), Sekunder mayor, Sekunder median, Sekunder minor (Distal), Axial dan Interscapula (Cape).
Pertumbuhan, struktur dan pola moulting bulu adalah karakteristik penting kelas Aves, terlebih lagi dari ternak unggas pada lingkungan komersial. Bulu tidak tumbuh secara acak di seluruh permukaan kulit, melainkan pada Tract atau jalur-jalur tertentu yang meliputi 75% permukaan kulit. beberapa bulu hilang dan berganti melalui serangkaian moulting.
B.     Saran
Saran saya adalah sebaiknya untuk praktikum selanjutnya ketelitian diharapkan lebih ditingkatkan supaya proses praktikum berjalan lancar serta adalah alat dan bahan yang disediakan lebih lengkap agar hasil pengamatan lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Badyaaev, Alexander V. dan Elizabeth A. Landee, 2010. Developmental Evolution Of Sexual Ornamention: Model And a Test Of Feather Growth And Pigmentation. Jurnal. Departement Of Ecology And Evolutionary Biology Universitas Of Arizona). USA
Budi, Tri, 2012. Ilmu Peternakan Umum. Nuffic Universitas Brawijaya. Malang
Gill, Frank B. 2017. Ornithology . Journal. Third Edition, Freeman and Company. New York
Leeson, S. and T. Walsh, 2010..Feathering in commercial poultry I. Feather growth and composition. World's Poultry Science Journal, 60: 42-51
Riyanto, 2011. Klasifikasi Ternak Unggas. Agro Media. Jakarta

Sarwono. 2013. Anatomi, Morfologi dan Fisiologi Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta
Suprijatna, Edjeng. 2011. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta
Prum, R.O. 2013. Developmental And Evolutionary Origin Of Feather. J Exp Zool.; 285(4):291-306.






          



Laporan praktikum ilmu ternak unggas (penutup tubuh unggas) Laporan praktikum ilmu ternak unggas (penutup tubuh unggas) Reviewed by Faikatushalihat on July 11, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.