Laporan praktikum biokimia nutrisi ternak (karbohidrat)



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia membutuhkan sumber energi untuk mampu menjalankan aktivitasnya. Salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang tersebar luas dalam jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Pada jaringan hewan karbohidrat terdapat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang berperan sebagai sumber energi dalam aktivitas jaringan.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan dan tumbuh-tumbuhan. Senyawa karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur C, H dan O dengan rumus empiris CH2On (Hermantono, 2011).
Karbohidrat yang berasal dari makanan, akan mengalami perubahan atau metabolisme di dalam tubuh. Hasil metabilisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi (Sumarlin, 2013).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui pengaruh asam kuat terhadap karbohidrat yang diberi reagen molisch, mengetahui adanya sifat mereduksi  dari karboohidrat yang mengandung gugus aldehit dan keton dalam dalam larutan alkali dari larutan terdapat Cu serta Untuk mengetahui uji hidrolisa karbohidra.
B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengetahui pengaruh asam kuat terhadap karbohidrat yang diberi reagen molish?
2.      Bagaimana cara mengetahui adanya sifat mereduksi dari karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dan keton dalam larutan alkali dan larutan terdapat Cu?
3.      Bagaimana cara mengetahui uji hidrolisa karbohidrat?
C.    Tujuan Praktikum
1.    Untuk mengetahui pengaruh asam kuat terhadap karbohidrat yang diberi reagen molish.
2.    Untuk mengetahui adanya sifat mereduksi dari karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dan keton dalam larutan alkali dan larutan terdapat Cu.
3.    Untuk mengetahui uji hidrolisa karbohidrat.
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) yang terbentuk dari peristiwa fotosintesis pada tumbuhan. Karbohidrat memiliki peran sebagai sumber energi utama bagi manusia untuk melakukan aktivitasnya. Penanganan, penyimpanan, dan pengawetan bahan pangan sering menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi salah satunya adalah karbohidrat. Proses pengolahan tersebut dapat bersifat menguntungkan terhadap karbohidrat yang terkandung dalam bahan pangan tersebut, yaitu perubahan kadar kandungan karbohidrat dan peningkatan daya cerna. Proses pemanasan bahan pangan dapat meningkatkan ketersediaan karbohidrat (Sulistiyono et al, 2014).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana. Karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul (Almatsier, 2010).
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom tersebut dan ikatannya membedakan karbohidrat satu dengan yang lainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur kompleks atau polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa. Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi-reaksi warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada karbohidrat menghasilkan pembentukan produk terurai yang berwarna. beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji molish, uji seliwanof, uji antrone, dan uji fenol (Andarwulan et al., 2011).
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak.Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari terutama sumber bahan makanyang berasal dari tumbuh-tumbuhan.Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hatidan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil) (Burhanuddin, 2012).
Analisis kuantitatif karbohidrat dalam suatu bahan yaitu dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. Penentuan karbohidrat yang termasuk polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu dihidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida. Penentuan karbohidrat dengan cara kromatografi adalah dengan mengisolasi dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu campuran. Isolasi karbohidrat ini berdasarkan prinsip pemisahan suatu campuran berdasarkan atas perbedaan distribusi rationya pada fase diam dan fase gerak (Sudarmaji, 2004).
Berikut ini ayat yang berkaitan dengan praktikum
Allah SWT berfirman dalam surah Abasa / 80:24                                          
̍ÝàZuù=sù ß`»|¡RM}$# 4n<Î) ÿ¾ÏmÏB$yèsÛ ÇËÍÈ 
Terjemahnya:
24.  Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Makna ayat diatas yaitu Allah SWT menyuruh manusia untuk memperhatikan makannanya, bagaimana ia telah menyiapkan makanan yang bergiziz yang mengandung protein, karbohidrat, dan lain-lain sehingga memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dapat merasakan kelezatan makanan dan minumannya yang juga menjadi pendorong bagi pemeliharaan tubuhnya sehingga tetap dalam keadaan sehat dan mampu menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
B.     Klasifikasi Karbohidrat
Menurut Tursiloadi (2009), klasifikasi karbohidrat yaitu:
1.     Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana memiliki struktur kimia yang sederhana sehingga mudah diserap oleh tubuh, karbohidrat sederhana terbagi atas dua bagian yaitu :
a.         Monosakarida
Monosakarida diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, glukosa, fruktosa, dan laktosa  glukosa ditemukan pada aneka jenis buah-buahan, madu dan jagung. Fruktosa terdapat pada gula atau sari manis. Sedangkan laktosa terdapat pada susu.
b.      Olisakarida
Olisakrida diklasifikasikan menjadi empat yaitu, skukrosa, maltosa, trisakarida, dan tetrasakarida.Makanan yang mengandung sukrosa yaitu sari tebu.Gula dan biji-bijian adalah makanan yang mengandung maltosa.Makanan yang mengandung trisakarida yaitu madu dan makanan yang mengandung tetrasakarida yaitu kacang polong. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dikenal sebagai bahan makanan yang memiliki kadar serat yang rendah.
2.  Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks terdiri dari tiga atau lebih molekul gula yang yang biasanya dihubungkan bersama membentuk rantai. Serupa dengan karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks dibagi menjadi dua yaitu :
a.    Oligosakarida
Olisakarida terdiri dari sejumlah kecil monosakarida, yang tidak melebihi 10. Oligosakarida memiliki peranan penting dalam penyerapan mineral tertentu dan pembentukan asam lemak.
      b. Polisakarida
Polisakarida sering terdiri dari sejumlah besar monosakarida dan disakarida.Contoh polisakarida termasuk selulosa, dekstrin, glikogen dan pati. Karbohidrat kompleks biasanya dapat ditemukan dalam roti, sayuran, dan sereal. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat kompleks termasuk bayam, ubi jalar, brokoli, buncis, zucchini, lentil, susu skim, biji-bijian dan banyak tanaman polongan dan sayuran lainnya.Karbohidrat kompleks memiliki nilai gizi yang lebih tinggi daripada karbohidrat sederhana.
C. Pengujian karbohidrat
Hidrolisis merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil/OH oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis pati terjadi antara suatu reaktan pati dengan reaktan air. Reaksi ini adalah orde satu karena reaktan air yang dibuat berlebih, sehingga perubahan reaktan dapat diabaikan. Reaksi hidrolisis pati dapat menggunakan katalisator ion H+ yang dapat diambil dari asam. Reaksi yang terjadi pada hidrolisis pati adalah sebagai berikut. Hidrolisis merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil/OH oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Reaksi hidrolisis pati dapat menggunakan katalisator ion H+ yang dapat diambil dari asam. Reaksi yang terjadi pada hidrolisis pati adalah sebagai berikut (Yuniwati, 2011).
Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat digunakan untuk analisi kuantitatif. Bila karbohidrat direaksikan dengan larutan naftol dalam alkohol, kemudian ditambahkan H2SO4 pekat secara hati-hati, pada batas cairan akan berbentuk furfural yang berwarna ungu. Reaksi ini disebut reaksi molisch dan merupakan reaksi umum bagi karbohidrat (Yniwati, 2011).
Menurut Iryani  (2013), analisa gula pereduksi antara lain:
1.       Uji Molisch
Dengan prinsip karbohidrat direaksikan dengan a-naftol dalam alkohol kemudian ditambah dengan asam sulfat pekat melalui dinding tabung ,(+) bila terbentuk cincin ungu
2.      Uji Barfoed
Pereaksi terdiri dari Cu-asetat dan asam asetat. Sampel ditambah pereaksi kemudian dipanaskan,endapan merah bata menunjukkan (+) monosakarida..
3.      Uji Benedict
Pereaksi terdiri dari Cu-sulfat, Na-sitrat dan Na-karbonat.Sampel ditambah pereaksi dan dipanaskan adanya endapan merah cokelat menunjukkan adanya gula reduksi.
4.      Uji Iodium
Larutan sampel diasamkan dengan HCl kemudian ditambah iodin dalam larutan KI. Warna biru berati (+) adanya pati kalau warna merah (+) glikogen.
5.      Uji Seliwanoff  
Pereaksi 3.5 ml resocsinol 0,5 % dengan 12 ml HCl pekat diencerkan 3,5 ml dengan aquades setelah sampel ditambah pereaksi dipanaskan. Warna merah cerri menunjukkan (+) adanya fruktosa.
6.      Uji Antron
Prinsip uji Antron sama dengan uji Seliwanof dan Molisch yaitu menggunakan senyawa H2SO4 untuk membentuk senyawa furfural lalu membentuk kompleks dengan pereaksi Antron sehingga terbentuk warna biru kehijauan. 15.
7.      Uji Fehling
Pereaksi terdiri dari Cu-sulfat dalam suasana alkalis, NaOH, ditambah Chelating Agent (kalium natrium tartrat). Sampel ditambah pereaksi dan dipanaskan adanya endapan berwarna merah cokelat menunjukkan adanya gula reduksi.
Uji hidrolisis pati, larutan pati ditambahkan asam, yakni HCl pekat, agar larutan bersifat asam. Larutan yang bersifat asam ini dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.  Hasil dari hidrolisis ini adalah berubahnya amilum menjadi glukosa karena    amilum mengandung amilosa atau amilopktin yang merupakan polimer dari glukosaHidrolisis sempurna apabila  menjadi senyawa yang lebih sederhana yang terdeteksi pada  perubahan warna (Riska, 2011)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini adalah hari Senin, Tanggal 10 Desember 2018, Pukul 14:00 WITA sampai selesai, Tempat Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
a.    Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi b, gelas kimia 2 ml, pipet tetes, penjepit, , rak tabung.
b.    Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah asam sulfat, fehling A dan fehling B, glukosa 2%, pati 5 %, minyak zaitun, minyak bimoli, minyak goreng, dan reagens molisch.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.    Percobaan test molisch
a.    Menyiapkan alat dan bahan.
b.    Menyiapkan tabung reaksi sebanyak 5 buah yang sudah diberi label.
c.    Mengisi masing-masing 1 ml minyak bimoli, minyak zaitun, minyak kelapa glukosa 2%, pati 5% ke dalam masing-masing tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
d.   Menambahkan reagen molisch ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 3 tetes.
e.    Menambahkan H2SO4 (asam sulfat) kedalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 1 ml.
f.     Mencatat hasil pengamatan.

2.      Percobaan Test Fehling
a.    Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan
b.    Menyiapkan 5 tabung reaksi, kemudian tabung reaksi masing-masing di isi 1 ml fehling A dan 1 ml fehling B.
c.    Pada tabung I menambahkan 1 ml minyak bimoli, tabung 2 menambahkan 1 ml minyak zaitun, tabung 3 menambahkan 1 ml minyak kelapa, tabung 4 menambahkan 1 ml larutan pati 5% dan tabung 5 glukosa menambahkan 1 ml larutan glukosa.
d.   Setelah itu, melakukan pengamatan sebelum di panaskan.
e.    Memanaskan selama 2 menit 5 tabung reaksi tersebut yang masing-masing berisi larutan.
f.     Mengamati hasilnya.

Percobaan Test Hidrolisa karbohidrat
a.         Menyiapkan semua alat dan bahan.
b.    Menyiapkan satu tabung reaksi.
c.    Menambahkan 3 ml pati 5% kemudian tambahkan 5 tetes larutan H2SO4 (asam sulfat) pekat.
d.    Memanaskan larutan selama 10 menit.
e.     Mencatat hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Test molich
Tabel 1. Hasil pengamatan test molish
No
Larutan
Gambar
Keterangan
Sebelum penambahan reagen molish dan H2SO4 pekat
Setelah penambahan reagen molish dan H2SO4 pekat
Sebelum penambahan reagen molish dan H2SO4 pekat
Setelah penambahan reagen molish dan H2SO4 pekat
1.
Glukosa 2%
a. Putih kuning

.b. Ungu merah
2.
Minyak goreng
a. Ungu merah

3.
Minyak bimoli

          





4.
Minyak zaitun

1. Putih bening

5.
Pati 5%

1.      Kuning bening
2.      Hitam
3.      Merah
4.      Putih bening

 Sumber: Laboratorium Peternakan jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi    Universitas Islam Negeri Makassar, 2018.
2.    Percobaan test fehling
Tabel 2. Hasil pengamatan test fehling
No
Larutan
Gambar
Keterangan
Sebelum
dipanaskan
Setelah
dipanaskan
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
1.
Glukosa 2%
1.     cincin biru

2.    coklat
2.
Minyak goreng
1.    cincin hitam muda
2.    bening
3.    biru
4.    putih
1.    bui
2.    abu-abu
3.    biru
3.
Minyak bimoli

          
1.    Cincing biru
2.    Putih
3.     
4.    Biru
1.    Bui
2.    Biru
4.
Minyak zaitun

1.    V
2.    Biru muda
3.     
1.    Bui
2.    Biru ke abu-abu
5.
Pati 5%

1.    Cincin biru
1.    Cincin biru
 Sumber: Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UniversitasIslam Negeri Makassar, 2018.
3.    Percobaan test hidrolisa
Tabel 2. Hasil pengamatan test hidrolisa
No
Larutan
Gambar
Keterangan
Sebelum
dipanaskan
Setelah
dipanaskan
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
1.
Pati  5%
a.Putih

b.Coklat kehitaman
Sumber: Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi UniversitasIslam Negeri Makassar, 2018.

 
B. Pembahasan
Dalam percobaan ini ada 3 test yang dilakukan yaitu, test molisch, test fehling, dan test hidrolisa karbohidrat (pati).
1.      Test Molisch
Pada test moloschini tidak memanaskan  larutan  hanya mencampur  larutan  dan  mengamati  hasil dari  pencampuran tersebut, test molisch  menggunakan 5 tabung, untuk minyak bimoli 1 ml di tambahkan tiga tetes Reagen molisch menghasilkanwarna yaitu coklat, setelah di tetesi H2SO4maka akan menghasilkan  warna kuning, glukosa  ditambahkan dengan tiga tetes reagen molischmaka akan menghasilkan cincin berwarna merah kemudian ditambahkan 1 ml  H2SO4maka akan berwarna ungu , minyak kelapa yang di tambahkan  tiga tetes Reagen molischmaka akan cicnin berwarna merah dan mengasilkan warna kuning  kemudian di tambahkan 1ml H2SO4  menghasilkan warna kuning, minyak zaitun yang di tambahkan dengan tiga tetes reagen molischmaka akan menghasilkan  cincin berwarna kuning  dan merah dan setelah di tetesi 1 ml H2SO4maka akan menghasilkan cincin berwarna kuning dan merah,dan yang terakhir  pati 5% ditambahkan tiga tetes reangen molischmaka akan menghasilkan bentuk cincin berwarna biru tuakemudian setelah ditetesi 1 ml H2SO4  maka akan menghasilkan perubahan warna menjadi keunguan. Hal ini sesuai dengan pendapat Iryani (2013), yang mengatakan uji Molisch Dengan prinsip karbohidrat direaksikan dengan a-naftol dalam alkohol kemudian ditambah dengan asam sulfat pekat melalui dinding tabung ,(+) bila terbentuk cincin ungu.
2.      Test  Fehling
Pada test  Fehling  ini menggunakan sistem pemanasan, mencampur larutan dan  mengamati  hasil dari  pencampuran tersebut. Untuk 1 ml Pati 5%  ditambahkan 1 ml  Fehling A dan Fehling  B sebelum di panaskan menghasilkan  warna  yaitu  biru gelap dan gelembung dan setelah di panaskan berubah warna menjadi bening, biru muda, biru gelap, 1 ml Glukosa di tambahkan 1 ml Fehling A dan Fehling B sebelum di panaskan menghasilkan warna keruh,kuning,biru muda, biru gelap dan gelembung dan setelah di panaskan menghasilkan warna  bening, coklat kehitaman, dan biru gelap, 1 ml  Minyak  zaitun di tambahkan dengan  Fehling A dan  Fehling B sebelum di panaskan menghasilkan  ung, bening, gelap dan bergelembung setelah di panaskan berwarna  bening coklat muda, kehitaman, biru gelap, 2ml Minyak bimoli di tambah dengan 1 ml Fehling A dan Fehling B sebelum di panaskan menghasilkan warna biru terang, kuning dan biru gelap dan setelah di panaskan  menghasilkan  warna  kuning dan biru muda, biru terang dan gelembung, 1 ml minyak kelapa di tambahkan dengan  1 ml  Fehling  A dan fehling B  sebelum di panaskan  menghasilkan  warna hijau, biru muda, biru gelap dan  setelah di panaskan berubah warna menjadi hijau dan biru terang dan bergelembung. Hal ini sesuai dengan pendapat Iriyana (2013), yang mengatakan  Uji Fehling  Pereaksi terdiri dari Cu-sulfat dalam suasana alkalis, NaOH, ditambah Chelating Agent (kalium natrium tartrat). Sampel ditambah pereaksi dan dipanaskan adanya endapan berwarna merah cokelat menunjukkan adanya gula reduksi.
3.      Test  Hidrolisa  Karbohidrat
Pada  test hidroisa karbohidrat pati  ini hanya satu  tabung  reaksi  yang  di gunakan yaitu  untuk  larutan pati 1 % sebanyak 3 ml di tambah dengan  H2SO4  sebanyak lima tetes  sebelum di  panaskan berwarna putih keruh kemudian setelah dipanaskan maka akan berwarna coklat kehitaman. Hal ini sesuai dengan pendapat  Riska (2011), yang mengatakan Uji hidrolisis pati, larutan pati ditambahkan asam, yakni HCl pekat, agar larutan bersifat asam. Larutan yang bersifat asam ini dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.  Hasil dari hidrolisis ini adalah berubahnya amilum menjadi glukosa karena amilum mengandung amilosa atau amilopktin yang merupakan polimer dari glukosa, oleh sebab itu amilum dihidrolisis akan menghasilkan glukosa. Hidrolisis sempurna apabila  menjadi senyawa yang lebih sederhana yang terdeteksi pada  perubahan warna

 BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui pengaruh asam kuat terhadap karbohidrat maka dilakukan 3 test yaitu test molisch, tets fehling, dan test hidrosa karbohidrat dan pati 5%.
2.       Sifat mereduksi dari karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dan keton dalam larutan alkalis dan asam lemah terhadap Cu, yang terbagi atas monosakarida, Glukosa, Fruktosa, Galaktosa dan pentose.
3.       Pada test molish akan terbentuk cincin ungu. Cincin ungu terbentuk akibat glukosa yang terhidrasi menjadi fulfular dan bereaksi dengan molisch dan H2SO4. Pada test fehling  adanya endapan berwarna merah cokelat menunjukkan adanya gula reduksi. Pada test hidrolisa karbohidrat hidrolisis ini adalah berubahnya amilum menjadi glukosa. Amilum dihidrolisis akan menghasilkan glukosa. Hidrolisis sempurna apabila  menjadi senyawa yang lebih sederhana yang terdeteksi pada  perubahan warna
B.       Saran
Saran pada praktikum ini yaitu sebaiknya alat dan bahannya dilengkapi agar semua mahasiswa dapat melihat reaksi-reaksi yang terjadi pada pengujian hidrolisa karbohidrat.


DAFTAR PUSTAKA


Almatsier. 2010. Hidrolisa Pati. (www.lab.tekim.undip.ac.id/hidrolisa-pati/ ). (diakses pada 1 Mei 2014 pukul 21.00 WIB)

Andarwulan, N., Kusnandar, F & Herawati, D.,2011, Analisis Pangan, Dian Rakyat,
Jakarta

Burhanuddin,2012. Biokimia Dasar. Gramedia. Jakarta

Herrmatno. 2011. Metode Evaluasi Nilai Biologis Karbohidrat. Kimia Makanan. Vol 2. pp: 13-19

Iryani, Sri A.2013. Pengaruh Jenis Katallis Asam Terhadap Studi Kinetika Proses Hidrolisis Pati dalam Ubi Kayu. Program Studi Teknik Kimia Universitas Fajar. Jakarta

Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika 2011. Karbohidrat ii (karakteristik zat pati), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Sudarmaji. 2004. Biokimia: Dasar – Dasar Biomolekul dan Konsep Metabolisme. Tangerang Selatan: Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumarni. 2013. Karbohidrat. Gadjah Mada University. Yogyakarta

Tursiloadi, Galih, K.S., dan Nasih, S., 2009, Model Matematika Proses Hidrolisis Selulosa Menjadi Glukosa Menggunkan Katalis Asam Encer, J. Tek. Ind Pert. 19(3):164-169

Sulistiyono.2014. Biokimia Nutrisi Dasar. IPB Press. Bandung

Yuniwati, S. 2011. Karbohidrat. UGM Press. Yogyakarta




Laporan praktikum biokimia nutrisi ternak (karbohidrat) Laporan praktikum  biokimia nutrisi ternak (karbohidrat) Reviewed by Faikatushalihat on July 14, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.