KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi
Rabbil’alamin, kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, sehingga dengan berkat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa pula saya kirimkan kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menujun zaman yang terang benderang yang dihiasi oleh imam, islam dan ihsan.
Dan tak lupa pula saya
ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapak Dr. Muh. Nur Hidayat, M. P yang telah memberi saya tugas untuk
membuat makalah ini. Dan saya juga berterima kasih kepada teman-teman yang
telah membantu saya. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan
kita semua. Makalah ini berisikan tentang Glikolisis
dan Siklus Kreb.
Saya menyadari
sepenuhnya banyak kekurangan dan keterbatasan, meskipun telah di sertai dengan
usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan yang telah saya miliki. Oleh karna
itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan untuk perbaikan
makalah yang akan datang. Dengan ini saya berharap semoga makalah ini semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbil’alamin.
Samata, 30 Maret
2019
Faikatushalihat
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam
organisme termasuk yang terjadi di tingkat sel. Dimana proses metabolism
melibatkan berbagai reaksi kimia dengan sejumlah energy yang yang menyertainya.
Glikolisis adalah
proses pemecahan glukosa pada tingkat sel. Glikolisis adalah rincian sistematis
glukosa dan gula lain untuk kekuatan proses respirasi selular. Ini adalah
reaksi biokimia universal yang terjadi dalam setiap organisme uniseluler atau
multiseluler yang hidup respires aerobik dan aerobik. Ada jalur metabolik
dimana proses ini terjadi.
Siklus kreb ditemukan oleh seorang ahli
biokimia terkenal bernama Mr. Hans Krebs Tahun 1973. Siklus kreb dikenal juga
dengan istilah siklus asam sitrat, karena senyawa pertama yang terbentuk
adalah asam sitrat. Selain itu, seyawa penyusun pada awal pembentukan siklus
juga dapat berupa asam trikarboksilat (-COOH) yang merupakan gugus asam
sehingga siklus kreb disebut juga siklus asam trikarboksilat.
Pada prinsipnya, Siklus kreb ialah tahapan kedua
reaksi aerob yang merupakan bagian dari proses pernapasan yang panjang . Siklus
kreb berlangsung di dalam mitokondria yang membawa asetat aktif berupa Asetil
Ko-A yang dengan oksidasi glukosa diubah menjadi CO2 dan H2O menyebabkan
pelepasan dan penangkapan ATP (adenosin trifosfat) sebagai energi yang
dibutuhkan jaringan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan glikolisis?
2. Bagaimana tahapan dalam glikolisis?
3. Bagaimana proses reaksi glikolisis (respirasi
aerob)?
4. Apa yang dimaksud dengan siklus krebs?
5. Bagaimana tahapan dalam siklus krebs?
6. Bagaimana proses reaksi siklus
krebs?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian apa yang
dimaksud dengan glikolisis
2. Untuk mengetahui tahapan dalam
glikolisis
3. Untuk mengetahui proses reaksi glikolisis (respirasi
aerob)
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus
krebs
5. Untuk mengetahui tahapan dalam siklus krebs
6. Untuk mengetahui proses reaksi
siklus kreb
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Glikolisis
Glikolisis adalah
rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C) menjadi asam
piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH dan ATP. NADH (Nikotinamida
Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron
berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi.
Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada proses glikolisis,
setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH dan 2 ATP.
Glikolis memiliki
sifat-sifat antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun
anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP
pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu
ke molekul yang lain. Pada sel eukarotik, glikolisis terjadi di sitoplasma
(sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri 5 tahapan
penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Reaksi glikolisis secara
lengkap yaitu dari skema tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi yang
dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu, energi
yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan
demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.
Glikolisis adalah
rincian sistematis gkukosa dan gula lain untuk kekuatan proses respirasi
selular. Ini adalah reaksi biokimia universal yang terjadi dalam setiap
organisme uniseluler atau multiseluler yang hidup respires aerobik dan
anaerobik. Ada jalur metabolik dimana proses ini terjadi.
B.
Tahapan Glikolisis
Glikolisis secara
harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi. Melalui proses ini, satu
molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat,
dua molekul ATP dan dua NADH (Reduced Nikotinamida Adenin Dinukletida) radikal
yang membawa elektron yang dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun penelitian
melelahkan dalam biokimia yang mengungkapkan tahap-tahap glikolisis yang
membuat respirasi selular mungkin. Berikut adalah berbagai tahap yang disajikan
dalam urutan awal terjadinya dengan glukosa sebagai bahan baku utama. Seluruh
proses melibatkan sepuluh tahap yaitu:
Tahap1:
Fosforilasi Glukosa
Tahap pertama adalah fosforilasi
glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi ini dimungkinkan oleh heksokinase
enzim, yang memisahkan satu kelompok fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate)
dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam
proses satu ATP molekul, yang merupakan mata uang energi tubuh, digunakan dan
akan ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat), karena pemisahan satu
kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:
Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat
(C6H11O6P1) + ADP.
Tahap 2:
Produksi Fruktosa-6 Fosfat
Tahap kedua adalah produksi fruktosa
6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi dari enzim phosphoglucoisomerase.
Kerjanya pada produk dari tahap sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan berubah
menjadi fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul yang
berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan berbeda dari atom).
Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim)
→ Fruktosa 6-Fosfat (C6H11O6P1)
Tahap 3:
Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap berikutnya, Fruktosa
isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat dengan penambahan
kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh fosfofruktokinase enzim yang
memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses. Reaksi ini diringkas sebagai
berikut:
Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) +
ATP → Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2)
Tahap 4:
Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap keempat, adolase enzim
membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda
yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk adalah
gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai
berikut:
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) →
gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)
Tahap 5: interkonversi
Dua Glukosa
Fosfat dihidroksiaseton adalah
molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu akan diubah menjadi fosfat
gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose. Jadi dalam totalitas,
tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul
gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat →
gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1)
Tahap 6:
Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric
Tahap keenam melibatkan dua reaksi
penting. Pertama adalah pembentukan NADH dari NAD + (nicotinamide adenin
dinukleotida) dengan menggunakan enzim dehydrogenase fosfat triose dan kedua
adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam dari dua molekul gliseraldehida
fosfat yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai
berikut:
Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH
(Reduced nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H +
Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2
(C3H5O3P1) + 2P (dari sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric
(C3H4O4P2)
Tahap 7:
Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam
Tahap ketujuh melibatkan penciptaan
2 molekul ATP bersama dengan dua molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi
phosphoglycerokinase pada dua molekul produk 1,3-diphoshoglyceric asam,
dihasilkan dari tahap sebelumnya.
2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP
phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP
(Adenosine Triphosphate)
Tahap 8:
Relokasi Atom Fosfor
Tahap delapan adalah reaksi penataan
ulang sangat halus yang melibatkan relokasi dari atom fosfor dalam
3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan
menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) +
phosphoglyceromutase (enzim) → 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)
Tahap 9:
Penghapusan Air
The enolase enzim datang ke dalam
bermain dan menghilangkan sebuah molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk
membentuk asam yang lain yang disebut asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini
mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap
sebelumnya.
2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase (enzim)
-> 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H2O 2
Tahap 10:
Pembentukan piruvat Asam & ATP
Tahap ini melibatkan penciptaan dua
molekul ATP bersama dengan dua molekul asam piruvat dari aksi kinase piruvat
enzim pada dua molekul asam phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap
sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom fosfor dari asam
phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin trifosfat).
2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP
kinase piruvat (Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.
C. Proses
Reaksi glikolisis (respirasi aerob)
Proses Reaksi Glikolisis (respirasi aerob)- Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob
(cukup oksigen) yang berlangsung dalam mitokondria. Glikolisis berasal dari
kata glyco = gula, lysis = memecah. Semua
kehidupan di bumi melakukan glikolisis. Tahap glikolisis tidak memerlukan
oksigen dan tidak menghasilkan banyak energi. Tahap glikolisis merupakan awal
terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi dalam sitoplasma dan hasil akhir
glikolisis berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara
lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis
melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah
memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain.
Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis
terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5
tahapan pelepasan energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap:
Molekul
glukosa akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Agar dapat bereaksi,
glukosa diberi energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini mengakibatkan glukosa
dalam keadaan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh enzim
heksokinase.Glikolisis ini terjadi pada saat sel memecah molekul glukosa yang mengandung
6 atom C (6C) menjadi 2 molekul asam piruvat yang mengandung 3 atom C (3C) yang
melalui dua rangkaian reaksi yaitu rangkaian I (pelepasan energi) dan rangkaian
II (membutuhkan oksigen) dengan uraian sebagai berikut.
Rangkaian
I
Rangkaian I Reaksi Glikolisis
(pelepasan energi) berlangsung di dalam sitoplasma (dalam kondisi anaerob)
yaitu diawali dari reaksi penguraian molekul glukosa menjadi glukosa-6-fosfat
yang membutuhkan (-1) energi dari ATP dan melepas 1 P. Jika glukosa-6-fosfat
mendapat tambahan 1 P menjadi fruktosa-6-fosfat kemudian menjadi fruktosa 1,6
fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP yang melepas 1 P. Jadi untuk
mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6 fosfat, energi yang dibutuhkan sebanyak
(-2) ATP. Selanjutnya fruktosa 1,6 fosfat masuk ke mitokondria dan mengalami
lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton fosfat dan fosfogliseraldehid.
Rangkaian
II
Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen)
berlangsung di dalam mitokondria (dalam kondisi awal), molekul fosfogliseraldehid
yang mengalami reaksi fosforilasi (penambahan gugus fosfat) dan dalam waktu
yang bersamaan, juga terjadi reaksi dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang
ditangkap oleh akseptor hidrogen, yaitu koenzim NAD. Dengan lepasnya 2 atom H,
fosfogliseraldehid berubah menjadi 2×1,3-asam difosfogliseral kemudian berubah
menjadi 2×3-asam fosfogliseral yang menghasilkan (+2) energi ATP. Selanjutnya
2×3-asam fosfogliseral tersebut berubah menjadi 2xasam piruvat dengan
menghasilkan (+2) energi ATP serta H2O (sebagai hasil sisa). Jadi,
energi hasil akhir bersih untuk mengubah glukosa menjadi 2 x asam piruvat,
adalah:
Energi yang dibutuhkan Tahap I : (-2) ATP
Energi yang dihasilkan Tahap II : (+4) ATP
Energi hasil akhir bersih : 2 ATP
Pada perjalanan reaksi berikutnya, asam piruvat tergantung
pada ketersediaan oksigen dalam sel. Jika oksigen cukup tersedia, asam piruvat
dalam mitokondria akan mengalami dekarboksilasi oksidatif yaitu
mengalami pelepasan CO2 dan reaksi oksidasi dengan pelepasan 2
atom H (reaksidehidrogenasi). Selama proses tersebut berlangsung, maka
asam piruvat akan bergabung dengan koenzim A (KoA–SH) yang membentuk
asetil koenzim A (asetyl KoA). Dalam suasana aerob yang berlangsung di membran
krista mitakondria terbentuk juga hasil yang lain, yaitu NADH2 dari NAD yang
menangkap lepasnya 2 atom H yang berasal dari reaksi dehidrogenasi. Kemudian
kumpulan NADH2 diikat oleh rantai respirasi di dalam mitokondria. Setelah asam
piruvat bergabung dengan koenzim dan membentuk asetil Co-A kemudian masuk dalam
tahap siklus Krebs.
Jika Anda amati lebih cermat lagi,
Anda akan mengetahui pada tahapan mana sajakah energi ( ATP) dibentuk. Nah,
proses pembentukan ATP inilah yang disebut fosforilasi. Pada tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer
gugus fosfat dari substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga
prosesnya disebut fosforilasi tingkat substrat. Keseluruhan reaksi glikolisis,
dapat dibuat persamaaan reaksi sebagai berikut:
Glukosa
+ 2ADP + 2Pi + 2NAD+ → 2 Piruvat + 2H2O + 2ATP +
2NADH + 2H+
Selanjutnya, glukosa atau gula-gula sederhana akan masuk
siklus glikolisis seperti biasa. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6P dan
seterusnya sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat. Fruktosa dan manosa dapat
langsung diubah menjadi fruktosa 6P.
D. Pengertian Siklus Krebs
Siklus krebs
adalah salah satu reaksi yang terjadi dari rangkaian reaksi metabolisme sel di
dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen
hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP
sebagai pemenuh kebutuhan energi jaringan. Siklus ini dinamakan siklus krebs
karena yang menemukan adalah Mr. Krebs atau Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981)
pada tahun 1937, seorang ahli biokimia terkenal yang menemukan metabolisme
karbohidrat. Nama lain dari siklus krebs yaitu siklus asam sitrat karena
senyawa pertama yang terbentuk adalah asam sitrat juga siklus asam
trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya
tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam
(-COOH).
Siklus krebs adalah serangkaian reaksi yang digunakan
oleh organisme aerobik untuk menghasilkan energi dari oksidasi molekul
asetil-CoA hasil tiga metabolisme karbohidrat utama, Glikolisis, Jalur Pentosa
Fosfat dan Jalur Entner-Doudoroff.
Siklus
krebs merupakan salah satu proses yang menggunakan asam nitrat dari sebuah
reaksi metabolisme pada asetil ko-A yang digabungkan dengan asam oksaloasetat
setelah terjadi suatu proses berupa glikolisis. Pada kinerjanya penjelasan dan
proses siklus krebs ini merupakan salah satu reaksi dari proses pernafasan yang
lebih panjang. Bertepatan di Mitokondria dengan menggunakan asetat aktif untuk
dijadikan Asetil ko-A dalam proses oksidasi glukosa. Dari siklus ini
metabolisme yang dihasilkan dari proses glikolisis akan menjadi sumber utama
bagi tubuh sebagai energi. Yangmana proses glikolisis ini merupakan proses
konversi antara karbohidrat dengan lemak untuk dijadikan adenon trifosfat atau
ATP.
E. Tahapan dalam Siklus Krebs
Tahap 1 : Sitrat Sintase
(hidrolisis)
Asetil
KoA + oksaloasetat + H2O → sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai
hidrolisis dan berjalan searah.
Klinis:
sitrat sintase sangat spesifik terhadap zat yang dikerjakan. Flouroasetil KoA dapat menggantikan gugus –asetil KoA.
Flourosasetat kadang digunakan sebagai
racun tikus. Bila termakan dapat berakibat fatal
Tahap 2 : Aconitase,
memerlukan 2 tahap
Sitrat
diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg mengandung Fe++.
Caranya : mula-mula terjadi dehidrasi menjadi
cis-akonitat (yg tetap terikat enzim) kemudian terjadi rehidrasi menjadi
isositrat.
Tahap 3 : Isositrat
Dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)
Isositrat
dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim) oleh isositrat dehidrogenase
yg memerlukan NAD+. Reaksi ini diikuti dekarboksilasi oleh enzim yg
sama menjadi α-ketoglutarat. Enzim ini
memerlukan Mn++ / Mg++ .
Ada 2 jenis isozim isositrat
dehidrogenase :
1. Satu jenis isozim menggunakan NAD+
(intramitokondria) →isozim ini hanya ditemukan di dalam mitokondria NADH + H+
yg terbentuk akan diteruskan dalam rantai respirasi.
2. Dua jenis isozim yg lain menggunakan NADP+
dan ditemukan di luar mitokondria (ekstramitokondria) dan sitosol.
Tahap 4 : ketoglutarat
dehidrogenase kompleks (dekarboksilasi)
Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya
seperti pada dekarboksilasi oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA oleh enzim
α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks. Enzim ini memerlukan kofaktor seperti :
TPP, Lipoat,NAD+, FAD dan KoA-SH. Reaksi ini secara fisiologis
berjalan searah.
Klinis: Reaksi ini dapat dihambat oleh
arsenit mengakibatkan akumulasi atau penumpukan α-ketoglutarat.
Tahap 5 : suksinat thikonase
(fosforilasi tingkat substrat)
Suksinil KoA→Suksinat Reaksi ini memerlukan ADP atau
GDP yg dengan Pi akan membentuk ATP atau GTP. Juga memerlukan Mg++.
Reaksi ini merupakan satu-satunya dalam TCA cycle yg membentuk senyawa fosfat
berenergi tinggi pada tingkat substrat. Pada jaringan dimana glukoneogenesis
terjadi ( hati & ginjal) terdapat 2 jenis isozim suksinat thiokonase, satu
jenis spesifik GDP, satu jenis untuk ADP. Pada jaringan nonglukoneogenik hanya
ada isozim yg menggunakan ADP.
Tahap 6 : Suksinat
dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)
Suksinat
+ FAD→ Fumarat + FADH2
Reaksi ini tdak lewat NAD,
Klinis: dihambat oleh malonat, asam dikarboksilat
berkarbon 3. Suksinat dapat tertimbun dan pernapasan terhambat
Tahap 7 : Fumarase
(dehidrasi)
Fumarat
+ H2O → L-Malat
Tidak memerlukan koenzim.
Tahap 8 : Malat
dehidrogenase
L-Malat
+ NAD+ → Oksaloasetat + NADH
+ H+
Reaksi ini membentuk kembali oksaloasetat.
Terdapat 6 isozim MDH, 50% isozim MDH adalah tipe IV
Klinis: kerusakan jaringan seringkali mengakibatkan
kenaikan MDH tetapi pemeriksaan MDH tidak lazim dilakukan, karena lebih mudah
untuk memeriksa dengan LDH .
F. Proses Reaksi Siklus Krebs
Siklus reaksi diawali dengan reaksi antara asetil KoA
dan (2C) dan asam oksaloasetat (4C) yang menghasilkan asam trikarboksilat, sitrat.
Selanjutnya sejumlah 2 molekul atom CO2 dirilis dan teregenerasi.
Sebenarnya hanya sedikit oksaloasetat yang dibutuhkan untuk menginisiasi siklus
asam sitrat sehingga oksaloasetat dikenal dengan perannnya sebagai agen
katalitik pada siklus Krebs.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di
atas maka dapat disimpulkan bahwa pada
reaksi glikoisis terdapat 2 tahap. Pada tahap I memerlukan 2 energy atau ATP
untuk bereaksi. Sedangkan pada tahap II Menghasilkan 4 energi atau ATP. Jadi
hasil dari reaksi glikolisis adalah menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul asam
piruvat.
Pada reaksi siklus krebs dari setiap molekul glukosa akan
dihasilkan 2ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2.
B.
Saran
Dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan baik dari segi
materi maupun dari penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
penuls harapkan dari pembaca agar makalah yang akan dibuat kedepannya lebih
baik dari sebelumnya.
Makalah nutrisi ternak unggas (glikolisis dan siklus krebs)
Reviewed by Faikatushalihat
on
July 12, 2020
Rating:
No comments: