"SEWINDU"

Langit-langit dan dinding biru muda kamar kost itu tidak tuli dan buta. Mereka jadi saksi dimana seseorang pernah lelah menghadapi dunia dan seluruh penghuninya.

Bantal dan guling berbau molto itu tidak tuli dan buta. Mereka yang paling setia betapa seseorang pernah menahan isak tangis sekuat tenaga, agar rintihannya tidak terdengar kemana-mana.

Laptop dan laporan mikrobiologi ternak dengan coretan dimana-mana itu tidak tuli dan buta. Mereka menjadi saksi bahwa tubuh yang selalu terlihat kokoh di khalayak pernah bahkan sering ambruk. 

Lihat...Sajadah yang terlipat rapi itu juga tidak tuli dan buta. Dia menjadi tempat dimana tubuh yang selalu terlihat mandiri itu pernah merunduk sedalam-dalamnya untuk mengasihi dirinya, terlihat tabah mengangkat kedua tangan agar doa-doanya terlangitkan sempurna sampai kepada Sang Maha Kuasa.

Dan lihat, seseorang itu adalah dirimu.
Diri yang selalu terlihat kuat, namun berceceran luka begitu parahnya. Diri yang katanya dikelilingi rekan-rekan solid tetapi ketika rasa dan raganya dikuliti hanya ditemani sebuah benda-benda mati.

Kamu kuat, kamu dan seluruhmu akan baik-baik saja.