SEMESTA IZINKAN SEBUAH TEMU UNTUKKU

Aku ingat percakapan terakhir kita, malam itu layar handphone ku berkedip menandakan ada pesan masuk "cukup sudah", aku terdiam sejenak lalu mengetik balasan singkat "kenapa?", ceklis dua lalu timbul notifikasi "mengetik" berharap kau akan membalas. Aku kira kau kehabisan kuota ternyata tidak, mungkin memang benar ada hati yang betul-betul kau jaga. Aku membuka kunci layar handphone dan perlahan mengetik kembali "kau begitu kuimpikan" hehe tapi rasanya begitu sulit kuwujudkan.
Online mu kuperhatikan setiap saatnya, tapi chat yang terakhir kukirimkan masih belum nampak centang biru dua. Kau yang selalu kujaga dalam doa dan asa, sempat aku melangitkan namamu pada-Nya. Tapi sepertinya itu kemarin dan sekarang aku berhenti mendoakanmu.....(saat itu di 04 Oktober 2016)

...

Entah kenapa hari ini aku jadi teringat tentang dia lagi. Seseorang yang membuatku jadi punya kegiatan baru, yaitu mencari tau segala hal tentang orang lain sampai sebegitunya. Seseorang yang membuatku selalu menanam spekulasi perihal menerka-nerka "Apakah ruang hatinya sudah ditempati?" Semesta, kalau berkenan aku punya keinginan, boleh kah? 
Satu, kau hilangkan saja dia. Entahlah, terserah mau kau pindahkan kemana yang penting keberadaannya tak sedekat dulu agar aku tal lagi terus menerus menanam rasa.
Atau, dua, izinkan sebuah temu yang sungguhan. Yang dengan sengaja kau berikan, bentuklah sebuah skenario yang benar-benar, berikan aku dan dia sebuah jalan untuk mengetahui satu sama lain. Berikan aku rencana yang istimewa, tak apa walau dengan jalan yang tak terduga tetap akan kuterima.
Terakhir, semesta, sampaikan sebuah "halo" dariku untuknya.